Hayo siapa yang ikut mentoring?? Tentu semua mahasiswa bari SI 2011 mengikuti mentoring. Karena mentoring merupakan bagian dari mata kuliah Agama, begitu juga dengan mahasiswa lain yang mempunyai mata kuliah agama di ITS. Sebenarnya apa itu mentoring?
Kalau menurut saya, mentoring itu sejenis bimbingan rohani Agama Islam yang ada di ITS, media kita untuk mempelajari ilmu Agama Islam. Mungkin ada yang sudah mendapatkan mentoring di SMA ataupun baru saja mendapatkan di kuliah ini. Biasa dilaksanakan satu minggu sekali. Tempat pelaksanannya bermacam-macam. Kalau di jurusan saya bisa di musholla, gazebo atau di masjid manarul ITS. Selain menerima materi, kita juga di ajari mengaji, serta menerima berbagai macam kajian-kajian. Selain itu juga ada perlombaan kecil yang diadakan oleh para mentor. Namun ada beberapa fakta yang ada dibalik mentoring.
Tidak bisa dipungkiri, beberapa peserta terkadang malas untuk datang mengahdiri mentoring. Bener gak? Fakta membuktkan memang begitu. Termasuk saya. Saya sendiri terkadang juga malas untuk datang. Jika anda berkunjung ke mentor saya, anda pasti kaget, karena terkadang peserta mentor di kelompok saya hanya 4-5 orang saja. Mereka tidak datang entah karena apa. Kalau saya coba tanya teman-teman saya, terkadang mereka juga malas untuk datang. Bisa karena capek, gak mood, aras-arasen, ngantuk, tugas numpuk dan lain-lain. Tidak semua seperti itu, tapi adalah sebagian kecil yang diterjadi di sekitar saya.
Pasti ada sebab-sebab mengapa tidak semangat untuk datang. Mungkin karena waktunya sering tidak tepat, cara membawakan materi terasa membosankan, sistem dalam kelompok mentoring yang kurang menarik atau menyenangkan, jenuh dan mungkin dari dalam diri kita sendiri yang tidak menginginkan untuk datang. Saking sepinya yang datang, saya sampai kasihan dan tidak tega melihat sang mentor. Apalagi pernah, kala itu peserta di kelompok mentoring saya ada yang jarang masuk. Mereka diminta untuk menyampaikan materi sesuai dengan ketentuan yang diberikan mentor. Sayangnya beberapanya tidak datang meskipun sudah di hubungi oleh sang mentor. Saya yang kala itu hadir, melihat sang mentor sangat kecewa dengan kejadian ini. Padahal niat sang mentor sendiri baik, yaitu menambah nilai mereka karena melihat absen mereka yang bolong-bolong agar nantinya tidak merusak nilai mata kuliah Agama mereka. Dan karena tidak hadirnya beberapa peserta itu, mentoring hari itu diakhir dengan cepat. Senang sih karena pulang lebih cepat, tapi kalau melihat sang mentor sedih, gimana?
Sebenarnya apa yang ada di pikran kita tentang mentoring? Kalau saya, mentoring itu memang suatu media untuk mempelajari agama Islam. Mentoring itu menambah pengetahuan saya. Meskipun saya malas datang saya coba saja tetap datang. Kalau diikuti dengan hati ikhlas dan hati yang senang, mentoring bisa berlangsung menyenangkan. Apalagi dengan mentor yang welcome dengan kita. Mungkin agar peserta banyak yang ikut, lebih baik konsepnya agak sedikit dirubah. Baik dari si mentor materi, maupun penyampaian materinya. Begitu juga dengan acara-acra yang diadakan. Buat lebih menarik dan menyenangkan sedikit. Agar peserta tidak bosan saat mengikutinya, lebih termotivasi dan tertarik untuk datang. Toh, ini juga demi untuk kebaikan kita juga kan? Jadi apa salahnya untuk datang? Tidak rugi kok. Hehehe.. Mau mentoring lanjutan?? Tergantung pada masing-masing orang. Tidak ada paksaan, tidak ada keharusan, yang ada hanyalah keinginan dan keikhlasan :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar