Rabu, 21 Desember 2011

Film-Film Sekarang Gimana yaaa?


Siapa yang hobi nonton film? Pasti banyak kan? Hahahaha. Bisa dibilang, saya bukan hobi nonton film. Hanya sekedar suka. Saya suka film luar maupun dalam negeri, tergantung dari ceritanya bagus atau tidak, masuk akal atau tidak. Sudah lama saya tidak berkunjung ke bioskop. Selain tidak ada waktu, juga karena belum ada film yang bisa menarik minat saya untuk menonton, apalagi film dalam negeri.

Sejujurnya, saya sedikit kecewa dengan perfilman di Indonesia. Entah kenapa jarang sekali ditemukan film yang mempunyai alur cerita bagus, menarik, dan masuk akal. Bisa kita lihat, film dalam negeri sekarang ini lebih didominasi dengan cerita-cerita horor, dibumbui dengan adegan vulgar-vulgar yang tidak jelas nyambungnya apa sama cerita horor. Apalagi pemainnya ya itu-itu saja. Apa tidak ada pemain atau jalan cerita yang lain?

Saya sampai tidak habis pikir, kemana larinya film-film yang jalan ceritanya bagus, menarik dan masuk akal? Meskipun itu cerita tentang komedi ataupun cinta-cintaan, tapi jalan ceritanya sangat menyentuh dan bagus. Coba saja bandingkan dengan film-film sekarang? Terlihat sekali kan? Memang masih ada yang menghadirkan film yang isi ceritanya bagus, menghibur  dan punya makna seperti Di Bawah Lindungan Ka’bah, Surat Kecil Untuk Tuhan,Laskar Pelangi, Sang Pemimpi dan lain-lain, tapi tidak sebanyak dulu. Masih ingat kah anda dengan Ada Apa Dengan Cinta?, Petualangan Sherina, Joshua oh Joshua, Heart, Eiffel I’m in Love, Dealova dan yang lain-lain? Masih ingatkah anda dengan judul-judul  diatas? Bagaimana dengan cerita yang disajikan? Bisakah anda membandingkan dengan film-film saat ini?

Saya tidak menghina atau bagaimana, tapi inilah faktanya. Jelaslah orang-orang lebih memilih untuk menonton film luar negeri daripada menonton film dalam negeri yang ceritanya hanya horor-horor yang dibumbui adegan vulgar. Hantu-hantu berubah jadi sesosok yang mempunyai tubuh “WOW” kenapa harus begitu? Dan karena itu pula, saat itu banyak orang menentang keras film luar tidak bisa masuk Indonesia.  Bagaimana tidak menentang kalau kualitas dalam negeri saja belum bisa sebagus yang lain.

Nah, harusnya industri perfilman Indonesia bisa berubah. Buatlah cerita yang bagus dan alur yang menarik. Begitu juga dengan temanya, kalau memang horor, ya horor saja, triller ya triller saja, cinta ya cinta saja, petualangan ya petualangan saja. Sediakan pula film yang bisa di tonton anak-anak. Tidak ada salahnya kan anak-anak diajak nonton dibioskop? Asalkan diberi tontonan yang sesuai dengan umur mereka. Masa iya ada anak-anak yang nonton Harry Potter? Secara itu film remaja. Semangat untuk menghasilkan karya-karya yang luar biasa! Semangat untul pemuda, calon penemu ide-ide luar biasa!

2 komentar:

  1. peng-ide kreatifnya kurang kreatif . film kita cenderung mengikuti pasar , bukan membuat pasar mengikuti . jadinya ya gitu deh .__.

    BalasHapus