Jumat, 11 Mei 2012

[My Life Diary] Kpopers Not Backpackers! (Day Two)

               Habis baca hari pertama, pasti penasaran sama perjalan kami di hari kedua kan? Yuk, kita simak apa saja kegiatan kami di hari kedua ini. Ada apa ya kira-kira?

                   Hari kedua kami awali dengan mandi pagi dan sarapan nasi kuning (padahal maunya nasi uduk. Kehabisan T___T). Perjalanan kami lanjutkan menuju Tangkuban Perahu. Dengan berbekal makanan ringan, minuman dan jaket biasa kami berangkat kesana dengan diantar oleh driver kita Bapak Alfa (Mantan Bartender, dengan segudang pengalaman bekerja dan pejalanannya). Kami melewati beberapa tempat yang ada di Bandung. Mulai dari gedung sate, danau yang ga pernah kering apapun yang terjadi, Universitas Pendidikan Indonesia (kami diberitau juga kalo salah satu bangunannya ada yang pernah masuk acara kayak dunia lain gitu -__-“), Hotel yang bangunannya mirip model bangunan Kerajaan di Inggris (ga bayangin tarif per-malamnya berapa), bukit-bukit, dan berbagai macam pemandangan yang indah dan menyejukkan hati (LOL).
             Sampailah kami di Tangkuban Perahu. DAEBAK!!! Apanya? Dinginnya! Luar biasa! Rasanya jaket yang kami kenakan, ga guna. Apa lagi Sovi hanya menggunakan cardigan tipisnya. Kasian Sovi :’(. Tapi beruntunglah kami kuat mengahadapi dinginnya Tangkuban Perahu. Kencang dan dinginnya angin yang menerpa kami, tak mengahalangi kami untuk menikmati segala yang ada disini. Langsunglah kami jalan perlahan. Tak lupa untuk berfoto-foto ria. Kawahnya terlihat bagus sekali. Situasi disini juga ramai (untung ga ada panas matahari). Seramai-ramainya orang dan sejauh-jauhnya kita jalan, ga ada keringat yang keluar (ya iyalah, orang dingin). Kejadian bodoh kami alami disini. Entah kena angin dan kesambet apa, tiba-tiba kami ingin selca menggunakan kamera SLR yang dibawa Devita. Selca pake SLR? Yang bener aja? Selca-pun dimulai. Kami mencoba berbagai macam pose. Ada saja yang membuat selca kami hancur, poni terbelah, rambut mengahalangi muka, jilbab hancur, ngeblur dan masih banyak lagi. Alhasil, kita jadi ketawa-ketawa sendiri melihat hasilnya yang aneh dan nyeleneh itu. Hanya sedikit foto yang berhasil dan bener-bener bagus (yaiyalah. Kan yang bagus nunggu anginnya berenti :p). Kami melanjutkan jalan-jalan kami di Tangkuban Perahu ini sambil menggigil kedinginan. Tak lupa kami juga membeli oleh-oleh ada strawbery, raspberry, dan angklung. Kami juga membeli cireng (ngidam ini ceritanya). Setelah puas berfoto, berselca ria, dan berkeliling Tangkuban Perahu, kami melanjutkan perjalanan kami menuju Rumah Mode.
             Rumah Mode. Disana terdapat berbagai macam pakaian mulai dari harga murah sampai mahal. Tak lupa mama dan Kakaknya Devita ikut untuk berbelanja. Pakaian-pakaian yang disediakan sangat beragam. Mulai dari kaos, blouse, kemeja, rok, celana, dan masih banyak lagi. Juga terdapat rumah makan yang menyediakan berbagai macam makanan dan minuman. Ada kejadian nyeleneh lagi disini. waktu enak-enak liat baju, tiba-tiba nama Devita Swadani keluar dari speaker di Rumah Mode. segeralah si empunya nama ini pergi menuju bagian informasi. Do you know why Devita dipanggil? HP nya ketinggalan diruang ganti. Buseett untung yang nemu orang baik, jadi dikembaliin. lain kali hati-hati ya poo ><. Setelah puas melihat-lihat dan memutari segala macam stan baju di Rumah Mode, kami melanjutkan perjalanan kami ke PVJ, apalagi kalau bukan untuk menonton SS3 3D. Yeaaaah!!
            Setibanya di PVJ, tak lupa kami shalat terlebih dulu. Lalu kami memutuskan untuk melihat setuasi di Blitz Megaplex. Ternyata belum terlalu ramai, namun Poster SS3 3D yang disediakan pihak Blitz sudah ramai diburu para ELF. Mereka memanfaatkan kesempatan ini untuk berfoto ria. Haruskah kita mengantri dan berfoto dihadapan banyak orang seperti ini? Andwae!! Akhirnya kami memutuskan untuk melihat studio tempat kami menonton nanti. Gak taunya, di depan studio kami, sudah terpampang poster yang sama seperti di tempat tadi, dan masih sepi! (ga liat ke sini kali ya tu orang-orang sampe2 antri gitu fotonya :p). Nah mumpung sepi, langsunglah kami berfoto ria menggunakan kamera polaroid milik Devita yang sengaja ia bawa untuk momen seperti ini. Tak lupa kami berfoto individu menggunakan kamera HP (maklum ga bole bawa kamera masuk). Setelah tenang karena sudah mengambil foto, langsunglah kita makan. Bingung harus makan apa, akhirnya kita makan KFC (mati urip KFC *fail*). Setelah mengisi perut, kami berjalan-jalan sebentar mengitari PVJ dengan target mencari barang serba jerapah untuk Devita. Sekali lagi, kami tidak menemukannya. Lelah mencari, kami segera menuju Blitz. Tetap, masih banyak ELF mengerubungi poster SS3 3D untuk berfoto ria. Tak lama sebelum pintu Studio dibuka, terdengar intro Mr Simple milik Super Junior. Langsung terasa atmosfer ELF disini. Berkumpul dengan ELF dari berbagai macam daerah dan berbagai macam karakter adalah sesuatu. Meskipun kami tidak saling mengenal dan saling menyapa, kami bisa mengetahui seperti apa ELF dari daerah lain. Bahkan ada Fanboy juga looh ^^. Mereka menggunakan atribut-atribut berbau SuJu seperti kaos, jumper, jaket dan lain-lain. Beda dengan kami yang menggunakan pakaian biasa, ga keliatan banget kl mau nonton juga *LOL*.
             Jangjang!!! Pintu Studio 3 dibuka. Kami mulai antri untuk masuk dan mengambil kacamata 3D. Begitu masuk, sudah terlihat ELF yang begitu bersemangat dan riang gembira. Kami mendapat duduk yang cukup bagus (nonton 3D dimana aja okelah asal ga dibawah aja :D). Tak berapa lama kemudian, tanda SS3 3D lulus sensor muncul. Lampu di padamkan, dan Jreng!!!! Opening and intro start! Atmosfer ELF sangat terasa saat ini. Perasaan gembira, gugup, antusias, meluap disini. Ada yang berteriak heboh, berteriak biasa, dan ada yang stay cool (kita banget tuh /plak :p). Dibuka dengan intro, dilanjutkan dengan Sorry-Sorry, Don’t Don, VCR, No Other, Yesung Solo, Tok Tok Tok, You and I, Bonamana, A Man In Love, Cooking Cooking, Way For Love, You are The One, Wonder Boy, Super Junior Talk, Closing, dan tak lupa VCR Kangin. Show yang berlangsung sekitar 80menit ini rasanya Cuma sebentar. Kurang puaaaaas (Plak). Tapi meskipun begitu aku tetap bersyukur bisa melihat program yang asli buatan SMEnt. Yah itung-itung, belum bisa liat yang asli, liat yang 3D dulu lah, semoga bisa liat yang asli suatu saaat nanti. Amiiin.. Begitu selesai show, kami segera keluar dari studio dan, jangjang!! Makin banyak yang foto di poster yang sudah disediakan. Ruwet pisan euy! Berhasil melewati dan menerobos antrian dan barisan ini (mentang-mentang udah foto :p), kami shalat terlebih dahulu, berkeliling lagi sebentar, dan melanjutkan perjalan kami menuju rumah Sakit Advent tempat saudaraku yang di Bandung ini di Rawat.
            Rumah Sakit Advent letaknya di pusat kota, daerah Cihampelas. Syukurlah tidak jauh-jath. Yang dirawat adalah adik Aziz. Namja cilik berusia 22 bulan ini menderita infeksi usus, tapi alhamdulillah kondisinya sudah membaik. Kami banyak ngobrol disini. Ibu dari adik Aziz alias tanteku, bercerita banyak tentang tempat-tempat di Bandung dan juga kesehariannya. Lagi, ada kejadian bodoh yang kami alami (Perasaan di tiap tempat ada kejadian bodonhnya deh -__-"). Saat tante meminta untuk nge-bel suster karena adik Aziz harus minum obat, tiba-tiba setelah di bel, muncullah suara si suster dari speaker yang ada di atas langit-langit. Tanteku langsung meminta suster untuk datang ke kamar. Luar biasa. Ia tak perlu berteriak-teriak untuk mengatakannya. Entah microphonenya ada dimana, yang jelas dengan suara normal, suster bisa mendengarkan permintaan kita. Amazing! (keliatan banget ga pernah liat ginian *fail*). Kita ngempet ketawa banget saat itu. Katrok banget dah~ Lawak hahahaha. Setelah selesai berbincang-bincang dengan Tanteku dan bermain dengan adik Aziz yang super duper aegyo, kyeopta, serta menggemaskan, kami memutuskan untuk pulang karena adik Aziz harus segera minum obat dan pergi tidur. Pertemuan yang singkat dan hangat :)
          Sebelum ke penginapan, perut kami meronta-ronta meminta untuk di isi. Langsunglah kita menuju warung nasi goreng pinggir jalan yang kata Bapak Alfa, sangat terkenal dan enak. Yang setelah dicoba sih emang enak, lebih tepatnya sih seperti nasi goreng pada dasarnya tapi dengan bumbu berbeda. Selesai makan, kita bayar tu nasi goreng. Buset dah! Kita kaget begitu tau harga sepiring nasi goreng yang porsinya ga terlalu banyak itu. Rp12.000/porsi. Langsunglah kita nggrundel-nggrundel gitu habis bayar (mian kebiasan). Sudah kenyang, kami segera menuju ke penginapan.
            Sampai di penginapan. Maunya kita party dulu, alias unjuk bakat cover dance. Apa daya, males dan capek melanda. Akhirnya kami memutuskan untuk mer`cau lagi, berbicara tentang pengalaman hari ini dan rencana untuk besok, sambil diiringi lagu-lagu Super Junior yang berasal dari handphoneku. Namun kita tak pernah tau, bahwa meracau malam itu adalah meracau kita sebelum kejadian ekstrim luar biasa pertama kali dalam sejarah kehidupan kita, terjadi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar