Jumat, 11 Mei 2012

[Fan Fiction] "My Boy is My Kiwi" Chapter 3

Cast : Park Yeon Rin, Lee gi kwang, Lee Sungmin, Kyuhyun, Park Eun Sa, Shin Eun Yoo, Eunhyuk, Yoseob, Doojoon, Junhyung.

Setelah 2 minggu
Tak terasa sudah 2 minggu berlalu. rasanya gi kwang berubah sikap padaku. Di klub pun kami jadi jarang bicara. Dia menghindariku. Atau hanya perasaanku saja? Ada apa sebenarnya?? d samping itu sungmin, ketua osis yang baru2 ini q kenal makin baik saja padaku. Kami beberapa kali belajar bersama. Dia baik, pintar, rajin dan lumayan tampan juga. Apa mungkin gi kwang... Ah kurasa tidak mungkin.
Pagi ini terasa membosankan..

Saat istirahat sekolah..
Eun saa tiba2 bertanya padaku, dan membuatku bingung.
"rin-aa, kiwi jadi aneh ya?"
"aneh bagaimana??"
"dia jarang menjahilimu lagi. Biasanya kiwi kan sering menggodamu, mengajakmu pergi, mencubit pipimu, memperhatikanmu. Tapi akhir2 ini tidak begitu?"
"iyaa.. Aku juga merasa begitu. Tp aku tidak tau kenapa dia berubah sikap seperti ini.."
"sejak kapan dia begini?"
"skitar 2 minggu lalu"
"kalian ada masalah?"
"kurasa tidak.."
"kau suda tanya padanya kenapa dia begini?"
"ne, tapi dia bilang tidak ada apa2. Jujur aku jadi aneh.."
"aneh bagaimana??"
"aku... jadi... rindu padanya.. Aku ingin dia seperti dulu lagi.. Aku ingin kita seperti dulu lagi.. Aku.. Aku.."
"aah.. Begitu rupanya. Coba kau tanyakan baik2 padanya sekali lagi. Jadi kalo memang ada masalah, kalian bisa selesaikan masalah itu. Jangan sedih rin-aa.. Semua pasti akan baik2 saja."
"iya sa-aa terimakasih.."
"gwaenchana.."

gi kwangie.. bogosipta.. Ada apa denganmu? Kataku dalam hati. itulah yg ada d pikiran ku saat ini. Dari waktu istirahat sampai saat aku pulang sekolah. Sama sekali tak bisa fokus.

Setelah waktu pulang sekolah.
Hujan turun dengan lebat. Aku tak bisa pulang. Padahal aku ngantuk sekali. Kyu oppa sedang ada tugas tambahan, tak bisa menjemput ku. Appa juga sedang sibuk jadi tak bisa menjemputku. Gi kwang, yang terkadang mengantarkan ku pulang, sekarang ntah dimana. Akhirnya aku pergi ke perpustakaan untuk menunggu hujan berhenti.

Di perpustakaan..
Aku tak melihat sungmin d sni. Mungkin dia sedang ad kerjaan kataku dalam hati. Di perpustakaan yang luas ini, Aku menyendiri. Aku duduk di bangku paling belakang Yang terhalangi oleh rak buku besar. Ku buka buku fisikaku dan ku coba untuk belajar, tapi pikiranku tak bisa ku kendalikan. gi kwang muncul selalu dalam pikiranku.

"kiwi.. Ada apa dengan mu?? dan ada apa pula dengan ku?? Kenapa wajah mu selalu muncul dalam benakku? Kenapa aku  ingin tau tentangmu? Kenapa aku merindukanmu??" pikirku sambil memandang kalung pemberian gi kwang. AJ, bogosipeoyo.. Sepertinya aku benar2 jatuh hati padamu... Saranghaeyo..

Ah iya!! Aku ingat! Dia marah padaku sejak aku dekat dengan sungmin-ssi. Mungkin dia jadi begini karena itu. Tapi kenapa?? Babo!! Kiwii... Mianhaeyo..
aku menundukan kepala di atas meja hingga aku tertidur lelap d dalam perpustakaan..

2 jam kemudian..
Aku terbangun dari tidurku. Saat aku membuka mata, sekelilingku gelap. Aku langsung mengambil i-phone ku untuk melihat jam. Tidak,. Suda jam setengah 6 sore. Ada missedcall dari umma dan kyu oppa juga. Gawat. Perpustakaan suda tutup dan aku masi ada di dalamnya? Gelap. Semua gelap. Iya, gelap. Itu adalah kelemahanku. Aku takut gelap.

Badanku serasa kaku. Aku takut sekali.
Aku putuskan untuk menelpon sa-aa siapa tau dia masih ad d sekitar sekolah dan bisa menolongku. Tapi tak ada jawaban. Beberapa kali ku coba tetap tak ada jawaban. Lalu aku menelpon yoo-aa. Tapi sama saja, tak ada jawaban. Aku menelpon  kyu oppa. Siapa tau dia bisa ke sekolah dan memnta penjaga sekolah untuk membuka pintu perpustakaann. Beberapa kali ku hubungi tetap tak ad jawaban.

Akhirnya ku putuskan untuk menghubungi gi kwang. Semoga saja dia mau menerima telponku..

Trek..
"yeoboseyo?"
"yeoboseyo.. Ki.. kiwi.."
"rin-aa? Ada apa kau menelponku?"
"kiwi.. Tolong aku.."
"hei, apa yang terjadi?? Kau dimana?"
"kiwi. Tolong aku. Aku tadi tertidur d perpustakaan sekolah. Begitu bangun semua gelap. Perpustakaan sudah tutup. Dan aku terkunci di dalam.. Tolong aku.. Aku takut gelaap.."
"Kenapa tidur d perpustakaan? Kenapa tidak pulang? Kau kan jadi terkunci disana! Apa sih yang kau pikirkan??"
"kiwi.. Mianhaeyo.. Aku tau kau marah padaku. Kau menghindariku.. Mianhaeyo kiwi.. Huhuhuhu.. Tolong aku"
"dasar bodoh!!!"
trek! Tututututut.. Telpon terputus. Apa maksutnya?? Huaa.. ottokhajyo.. Akankah dia menolongku?? kumohoon gi kwang.. Datanglah dan tolong aku..
Aku berjongkok, bersandar d rak buku. Aku takut gelap. Aku menangis.. Sepanjang tangisaku, aku berkata. kiwi.. Mianhaeyo.. Mianhaeyo Huhuhu.. Datanglaah.. Ku mohoon..

20 menit kemudian..
Ckrek ckrek! Brak!
"rin-aa!! Rin-aa!! Kau dimana?? Ayo jawab!! Aku kiwi!"
aku terkaget mendengar suara itu! gi kwang? Dia datang untuk menolong ku? Aku yg lemas ini mengusap air mataku, dan bergegas bangun.
"rin-aa!! Kau dimana?? Jawablah!! Aku datang untuk menolongmu!!"
"kiwi.. Aku disini.."
"rin-aa?"
dia menemukanku. Dia berlari ke arahku. Sesampainya ia di depanku, ia langsung memelukku. Aku terbuai dalam pelukany. pelukanny yang hangat membuatku tenang. Kakiku yang gemetar ini akirnya jatuh lemas dan aku menangis lagi...
"kiwii.. Aku takut.. aku takut sendirian di sini. Gelaaap huhuhu.."
"tenang.. Aku sudah datang. Aku ad d sini. Kau tak perlu takut lagi.."

beberapa saat kemudian dia melepaskan pelukanya. Di menatap ku. Mendekap pipiku dan menghapus air mataku.
"sudah jangan menangis lagi. Aku ada disampingmu. Jangan takut. Sudah ya jangan menangis lagi. Aku jadi bingung bagaimana membuatmu berhenti menangis"

"kiwi.. Maafkan aku.. Aku pasti berbuat salah padamu hingga kau menghindari ku. Maaf"
"sudahlah itu tak penting. Ayo sekarang kita pulang. umma, appa dan hyungmu pasti sudah menunggu d rumah. Ayo, biar ku bereskan barang2mu."

gi kwang berdiri dan membereskan barang2ku. Setelah selesai, dia memberdrikan aku dengan tangannya. Tak berapa lama kemudian ada seseorang datang yang ternyata dia adalah penjaga sekolah.
"bagaimana? sudah ketemu gi kwang-ssi?"
"ne~ kamsahamnida"
"syukurlah. Ayo kita keluar. Aku akan mengunci pintu perpustakaan ini."
"iya pak. Rin-aa ayo kita pulang"
"iya.."

sulit dipercaya, dia membawa barangku dan menggandengku. Tangan hangatnya itu. Aku bisa merasakannya. Aku dibawanya ke parkiran mobil. Dia membukakan pintu untuk ku dan mendudukanku. Dia menutup pintunya dan segera ke tempat kemudi. Dan kami pun pergi dari sekolah..

Di tengah perjalanan..
dia masih terdiam.. Aku yang masih shock ini mencoba untuk memulai pembicaraan denganya.
"terimakasih sudah datang dan menolongku"
"sama-sama.. Lain kali jangan tidur di perpustakaan. Kalu ngantuk, segera pulang kerumah. Pantas saja tadi umma mu menelponku dan pertanya kau dimana. Aku saat itu sedang sibuk jadi tak bisa beerbuat apa2"
"iya. Maafkan aku sampai kau jadi repot begini"
"kau sudah makan?"
aku balas dengan menggelengkan kepala.
"makanlah roti ini. Aku tadi membelinya untukmu."
"gomawoyo"
aku memakan roti itu sampai habis. Gi kwangie.. Kau sungguh baik sekali..

10 menit kemudian.
Kami tiba d depan rumahku.
"nah kita sudah sampai."
"ki, kiwi.. Boleh ak bertanya sesuatu? Tapi jawablah dengan jujur.."
"baiklah.. Apa itu?"
"kenapa kau menghindariku??"
"aah.. Kau merasa rupanya. Baiklah aku akan jujur padamu. Aku menghindarimu karena aku tak suka melihat kau dengan sungmin-ssi. kalian akrab sekali. Aku... Cemburu. Aku marah padamu yg dekat dengan sungmin. Aku tak suka. Kau tau? Apa perasaanku padamu? Aku... sayang... padamu.."

setelah berkata itu di mencium keningku. Lalu ia keluar mobil meninggalkan ku yang masih terpaku ini. Ia membukakan pintu untukku dan membantuku keluar. Ia mengantarku sampai bertemu dengan umma, appa dan oppa. Gi kwang menjelaskan semua karena aku tak mampu berkata2. Mereka khawatir sekali. Mereka mencoba menelponku tapi tak ada jawaban dariku. Bodohnya aku.

Setelah selesai, gi kwang pulang kerumah. Aku segera pergi ke kamarku. Aku merebahkan badanku d tempat tidur dan memikirkan kata2 yang baru saja diucapkan oleh gi kwang tadi.

"aku.. Sayang.. Padamu.."
sayang? sayang sebagai apa? apa maksutmu??? Aku binguung..
Tiba2 i-phoneku berdering. Eun yoo ,menelponku.
"yoboseyo?"
"yoboseyo. Rin-aa? Ada apa kau menelponku tadi? Maaf aku tadi sedang ad kursus jadi tidak bisa mengangkat telponmu."
"gwaenchana. Hanya mau bertanya tentang tugas fisika yang tadi di berikan tapi suda terselesaikan kok."
"oh.. Begitu.. Oh ya ku dengar dari sa-aa kiwi berubah sikap padamu ya?"
"heemm iya begitulah.."
"eeh.. Ada apa dengan kalian? Kalau ada masalah cepat d selesaikan. Tak enak rasanya melihat kalian terus begini."
"iya yoo-aa.. Terimakasih"
"sama-sama. Yasudah kalau begitu. Selamat malam. Annyeong.."
"annyeong yoo-aa.."

trek tututut..
Huuft.. Aku bahkan tak bisa cerita pada yoo-aa apa yang baru saja terjadi. Taklama kemudian, ada seseorang yang mengetuk pintu kamarku.
Tok tok tok… “Orin.. ini aku oppa. Boleh oppa masuk?”
“iya” setelah oppa kyu masuk, ia duduk di sebelah ku dan membelai kepalaku.
“ada apa orin? Apa yang terjadi? Kau  kelihatan murung akhir2 ini? Apa kau ada masalah?
“oppa.. gi kwang.. dia marah padaku. Dia menghindariku.. huhuhu..”
Aku menangis lagi. Kyu oppa yang melihatku menangis langsung memelukku..
“begitu rupanya. Pantas kalian jarang bersama. Baru tadi ini oppa melihat kalian bersama lagi. Besok kau coba bicara lagi padanya. Oppa harap masalah kalian cepat selesai.. jangan sedih lagi oriin.. oppa tak suka melihatmu sedih begini. Janji ya tak akan sedih lagi?? Ayo berhenti menangis!”
“makasi oppaa.. iya aku  janji..” lalu kyu oppa melepas pelukannya.
“sudah, ayo sekarang kau makan dulu. Aku bawa ke sini ya makan malamu?”
“tidak usa oppa. Aku mau tidur saja..”
“baiklah kalo bgtu. Oppa keluar dulu ya??? Met bobo ya oriin sayaang..”
Oppa keluar dari kamarku. Badanku lelah.. Aku melanjutkan tidurku hingga esok harinya..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar