Jumat, 11 Mei 2012

[Fan Fiction] "It's You, Just You" Chapter 6

Cast : Kim Na Young, Lee Sungmin, Cho Kyuhyun, Park Ji Hyeon, Park Eun Sa, Choi Ji Hye, Lee Donghae, Kim Ryeowook, Kim Yesung.

“Sepertinya aku datang terlambat…” Kata seseorang yang suaranya sudah tak asing lagi, sambil menutup kedua mataku dengan tangannya. Perlahan aku meraba tangannya yg sedang menutup kedua mataku itu.
“K,Kyuhyun-aah..”
“Aku tidak akan melepaskan tanganku sebelum sampai mereka pergi” Tegasnya. Mendengar itu, aku melepaskan tanganku, dan menunggu sampai Kyuhyun melepas tangannya.

Selang beberapa menit kemudian, Kyuhyun melepas tangannya. Aku membuka mataku perlahan, dan mengusap air mataku, lalu berpaling ke arah Kyuhyun yang sedang berdiri di belakangku.
“Kyuhyun-aah kenapa kau…”
“Kau melihatnya?”
“hhhmmm… iya sedikit.”
“AAAIIIISHH!! Sudah kuduga. Ikut aku!”

Kyuhyun menarik tanganku dan membawa ku ke tempat yg tidak terlalu banyak orang. Menyuruhku duduk dan Ia duduk di sampingku, membukakan minuman yg sudah Ia beli tadi.
“Minum ini.”
“Gomawo..”
“Mian, seharusnya aku datang lebih cepat biar kau tidak melihatnya. TIDAK!! Seharusnya aku tidak mengajakmu ke sini. AIIISHH!! Kenapa dia di sini sih? Padahal aku mengajakmu ke sini kan untuk menghiburmu! Aaahh!! BABO! BABO!” katanya sambil merunduk, dan memukul kepalanya sendiri.
“Aigoo! Kyuhyun-aah, ini bukan salahmu. Tidak ada yg tau kan kalo ternyata mereka berdua ada disini?? Jangan menyalahkan dirimu sendiri Kyuhyun-aah..”
melihatnya seperti ini, aku malah tambah ingin menangis. Aigoo.. tahan tangisanmu Na Young!!! Ini bukan saat yg tepat untuk menangis! Kalau kau menangis, itu hanya akan membuat Kyuhyun-aah semakin merasa bersalah!

“Na Young-aah, menangislah!”
“Eh?”
“Menangislah Na Young-aah! Kau sudah cukup bersabar untuk menghadapi ini semua. Sudah cukup kau menahan tangisanmu. Aku tau selama ini kau menahan tangisanmu. Sekarang, keluarkan semuanya. Semua yang membuatmu menderita dan sakit. Luapkan semuanya padaku!”
“K, Kau ngomong apa sih Kyuhyun-aah? A, Aku tidak ingin menangis kok!” aduh! Kenapa suaraku jadi sulit keluar dan terbata-bata begini? Andwae! Andwae Na Young! Uljima! Uljima baboya!!
“Geotjimal! Air matamu sudah keluar!”
“M,Mwo?” aku meraba mataku dan ternyata benar. Air mataku sudah merembes. BABO!! Kenapa aku menangis??
“Menagislah padaku Na Young-aah. Kau sudah cukup bersabar. Aku tidak akan marah kalau kau menangis. Jangan kau tahan lagi…”
“M,m,mianhae Kyuhyun-aah… Mianhae..”
Aku mulai menangis, air mataku sudah tak bisa kutahan lagi. Kyuhyun perlahan memelukku dan membelaiku..
“Gwaenchana… keluarkan semuanya.. keluarkan semua airmatamu agar semua kesedihanmu hilang..”

KYUHYUN’S POV
Ia menangis di pelukanku. Begitu banyak air mata yg Ia keluarkan. Aku membelai lembut kepalanya. Aku bisa merasakan kesedihannya selama ini. Aku tau, selama ini Ia menahan amarahnya, kesedihannya, airmatanya. Ia sudah cukup bersabar. Dan aku sudah tak tahan lagi melihatnya seperti ini.
Lee Sungmin. Kenapa kau harus muncul lagi di hadapannya setelah kau meninggalkannya selama ini? mengapa kau membuatnya menderita lagi? Mengapa? Mengapa kau masuk lagi di celah hatinya?
Andai saja. Andai saja Kau tidak muncul lagi, pasti Na Young tidak akan begini! Na Young-aah.. menangislah.. Menangislah sampai kau puas. Sampai kau melupakan Sungmin. Aku rela. Aku rela kau meluapkan airmatamu padaku, karena aku sangat mencintai dan menyayangimu. Apapun akan aku lakukan agar kau bahagia, meskipun itu hanya akan membuatku sakit.. Andai saja kau tau bahwa aku sangat mencintai dan menyayangimu…
Setelah beberapa lama, Ia lepas dari pelukanku. Ku usap air matanya yg masi tertinggal di wajahnya.

NA YOUNG’S POV
“Sudah merasa lebih baik?” kata Kyuhyun sambil mengusap air mataku.
“ne.. mianhae Kyuhyun-aah…  Baju mu jadi basah..”
“gwaenchana.. ini minum dulu”
“gomawo… aku sudah merasa lebih baik sekarang. Air mataku sudah berhenti mengalir. Hahaha..”
“Baiklah, habis ini aku antar kau pulang ya!”
“Andwae!! Aku tidak mau merusak acara kita ini. Lagi pula, kau janji untuk menghiburku kan? Ayo kita lanjutkan! Karena sudah jam segini, gimana kalau kita makan dulu? Nanti kita lanjut jalan-jalan lagi sampai malam. Taman hiburan ini buka sampai malam kan?”
“T,tapi kau kan…”
“Ssssttt... Nan gwaenchana” kataku sambil tersenyum
“Geurae... Khaja kita makan!” kata Kyuhyun sambil tersenyum dan menggandeng tanganku

Kami menuju ke sebuah tempat makan di taman hiburan itu. Disana kami bercanda dan mengobrol banyak hal. Ia benar-benar menghiburku. Aku sangat bersyukur mempunyai teman seperti Kyuhyun. Kami melanjutkan jalan-jalan kami di taman hiburan itu. Naik wahana, dan berfoto ria. Hingga tak terasa sudah petang. Kami melihat pemandangan sore hari yang indah dari atas Tower yang ada di taman hiburan itu. Indah sekali. Setelah melewati pemandangan sore yang indah, kami meninggalkan taman hiburan itu dan segera pulang. Tak terasa hari sudah gelap. Aku sangat lelah. Meskipun ada kejadian yang tidak diharapkan itu. Aku tetap senang.
“Tidurlah. Kau pasti lelah. Perjalanan kita masih cukup lama.” Kata Kyuhyun.
“Tidak mau. Masa kau nyetir aku tidur. Aku menemani kau saja. Hehehehe”
“Eeeh, jangan begitu. Kan kasihan kau. Pasti lelah. Ditambah lagi dengan kejadian tadi.”
“Aniyo… Gwaenchana. Hehehe”
“Oh iya, hasil-hasil foto kita tadi ada di kau kan? Boleh minta satu? Foto kita berdua.”
“ne.. Aku taruh disini yaa..”
Lampu merah
“tutup matamu” Pinta Kyuhyun.
“Eh?? Ada apa lagi?” kataku sambil menutup mata.
Selang beberapa saat “Buka matamu”
“Eeeeh??? Boneka jerapah?? Kyaaa kyeopta!” kataku.
“Ne, ini untukmu. Di simpan yaa.”
“Pastinya. Gomawo Kyuhyun-aah”

Begitu lampu hijau menyala, Kyuhyun langsung melesat. Perjalanan malam itu terasa sangat menyenangkan. Mengobrol dan bercanda. Sejujurnya aku merasa bersalah sudah meluapkan air mataku padanya. Tapi aku memang sudah tidak bisa menahannya lagi. Dan Kyuhyun tau itu. Entah apa yang Ia rasankan. Marah? Atau ikut sedih. Jauh diluar dugaanku, dia mengerti begaimana perasaanku. Sungguh, Kyuhyun adalah seorang namja yang baik hati. Mengingat semua itu, aku jadi ingin menangis lagi. Hahaha.
Tak terasa, kami pun tiba di depan rumahku. Kyuhyun menghentikan mobilnya. Tapi kenapa aku merasa sedih begini yaa??
“Sudah sampai.” Kata Kyuhyun
“K,Kau tidak masuk dulu?”
“Tidak usah. Sudah malam. Tidak sepantasnya bertamu malam-malam”
“Oh… Ne. K, Kyuhyun-aah~”
“Ne?”
“Gomawo~” kataku sambil menghadapnya. Dan entah kenapa air mataku langsung jatuh
Kyuhyun sangat terkejut melihatku tiba-tiba menangis. Ia langsung menarik dan memelukku. Bukan main terkejutnya aku Kyuhyun melakukan ini. tapi air mata ini terus saja mengalir.
“Gomawo Kyuhyun-aah sudah menghiburku hari ini. itu bukan salahmu kalau ternyata Sungmin dan Ji Hyeon ada di taman hiburan. Jadi jangan salahkan dirimu. Dan maaf.. aku sudah menangis di depan mu hanya karena itu. Aku benar-benar tidak menghargai usahamu untuk menghiburku. Seharusnya aku bisa bertahan. Aku lemah. Mianhae Kyuhyun-aah..” kataku sambil menangis.
Kyuhyun memelukku erat sekali. Aku bisa mendengar debaran jantungnya yang tak karuan.
“Gwaenchana. Aku bisa memahami mengapa kau menangis tadi. Uljima Na Young-aah.. Uljima..” kyuhyun mengelus kepalaku, lalu tak berapa lama kemudian ia melepaskan pelukannya.
“Uljima Na Young-aah… Nanti bisa-bisa Yesung Hyung naik darah gara-gara kau menangis setelah pergi denganku.” Katanya sambil menghapus air mataku.
“Ne… Mianhae. Aku pulang dulu ya… Hati-hati dijalan. Sekalilagi, terimakasih.” Ia membalas sambil tersenyum lalu aku keluar dari mobilnya dan masuk ke dalam rumah. Aku Lelah. Hari ini benar-benar diluar dugaan.

Esok harinya di sekolah. Saat istirahat siang, aku menceritakan kejadian kemarin kepada sahabat ku yang lain. Betapa kagetnya mereka.
“MWO?? Kau ke Taman hiburan? Bersama Kyuhyun??” teriak Eunsa
“Lalu kau Bertemu dengan Sungmin?” Teriak Ji Hye
“Dan Sungmin sedang bersama Jihyeon?? Demi apaa??” teriak Donghae.
“Tapi Kyuhyun baik sekali. Dia mau mengajakmu ke taman hiburan untuk menghiburmu, dan Ia mau menjadi tempat untuk kau menangis. Bahkan Ia memelukmu kan? Menemani mu sampai kau tenang. Dan memberimu boneka. Sulit dipercaya. Jarang-jarang ada namja yang seperti itu kepada sahabatnya.” Jelas Wookie dengan sabar.
“Ne~ aku sampai merasa bersalah sudah menangis didepannya.”
“Jangan-jangan dia menyukaimu, makanya dia mau melakukan apa saja untukmu”celetuk Donghae.
“yang benar saja??tidak mungkin sekali. Tapi sejujurnya dia sangat teramat baik padaku. Begitu melihatku menangis, dia langsung memelukku. Kaget siiih.. tapi…” Jawabku
“Ya sudah, perasaan apapun itu, kau harus berterimakasih padanya” jelas jiHye.
“Iyaa…  dia adalah namja yg baik. Aku salut padanya.” Tambah Eun sa.
“Ne pastinya. Ayo makan sebentar lagi bel.”

Hari itu berjalan seperti biasa. Begitu juga hari-hari berikutnya. Meskipun aku sekelas dengan Sungmin, kami agak sedikit jarang berbicara. Mungkin karena efek berpisah dalam waktu lama. Tibalah Hari Kamis. Kami mengikuti kegiatan Klub Musik. Hari itu sepertinya Jihyeon tidak masuk. Karena aku tidak melihatnya menempel dengan Sungmin. Ditengah latihan, Sungmin mengajakku pulang bersama. Aku menerima ajakannya dan segera melapor ke Kyuhyun. Seperti biasa, Ia tersenyum dan mengelus kepalaku.
Waktu pulang pun tiba. Aku menuju parkiran dan ternyata Sungmin sudah tiba di sana. Segera kami masuk kemobil dan melesat meninggalkan sekolah. Hening sesaat kami mulai mengobrol.
“Tidak apa nih kau mengantarkan ku pulang? Ji Hyeon bagaimana?”
“Tidak apa… Ji hyeon sedang ada urusan.”
“ohh.. begitu..”
“Oiya, hari sabtu nanti kau ada acara?”
“Ani~. Wae?”
“Aku mau mengajakmu ke suatu tempat. Jam 7 malam aku jemput ya!”
“Eh?? Kita mau kemana?”
“Sudah liat saja hari Sabtu nanti. Hahaha”
“Dasar kau ini!” selama perjalan kami isi dengan obrolan ringan serta canda dan tawa. Rasanya sudah lama tidak begini.

Esok harinya aku bercerita pada sahabatku tentang hal ini. Mereka senang sekali mendengarnya. Namun entah mengapa, hati kecilku mengatakan bahwa aku tidak boleh memberitaukan tentang ini pada Kyuhyun. Sahabatku juga setuju dengan ku. Karena itu lah aku memutuskan untuk tidak mengatakannya. Aku juga bercerita tentang hal ini pada Yesung oppa. Dia malah menertawakan ku. Cinta lama bersemi kembali lagi, katanya. Aku tidak tau bagaimana reaksi Kyuhyun jika Ia tahu tentang hal ini.

Tibalah hari Sabtu. Aku sudah bersiap. Sekarang sudah pukul 7, tapi Sungmin belum datang. Sekitar 10 menit kemudian Ia datang. Masuk kerumah, memberi salam pada app, umma dan oppa. Tiba-tiba saja Ibu menyeletuk bahwa akhir pecan lalu Kyuhyun juga mengajakku pergi kesuatu tempta. Bisa ku lihat, ekspresi wajah Sungmin, berubah sejenak. Tak terlalu lama, kami pun berangkat menuju ke sebuah tempta, yg hanya Sungmin yang tau. Sampailah kita ke Sebuah restaurant italia yang sangat mewah. De Pasta. Kami pun masuk dan duduk. Restaurant itu dihiasi lampu-lampu kecil yang indah dengan irama music jazz yang indah sekali. Lalu kami memesan makanan. Kami menunggu beberapa saat sampai pesanan kami tiba sanbil menikmati musik  jazz yang sedang dimainkan.
“Kau manis malam ini. Berbeda dari biasanya” puji Sungmin
“Ah, kau ini bisa saja. Hahaha..”
“Khaja, kita nikmati makanannya. Enak sekali pasti.” Kata Sungmin dengan senyumnya yang sangat manis. Malam ini pun dia terlihat sangat tampan. Bahkan kalau aku lihat, beberapa tamu restaurant ini melihat kea rah kami.
“ne~ Wow! Enak sekali pasta ini! Lembut! Ditambah lagi aku sudah lama tidak makan pasta. Music Jazz, suasana yang hangat, juga lampu-lampu indah ini. Gomawo Sungmin-aah sudah mengajakku ke sini.”
“Yess!! Sudah ku duga kau pasti suka aku ajak kesini. Aku sudah berpikiran seperti itu sejak pertam kali kesini.”
“Eh? Kau sudah pernah kesini?”
“Ne~ aku pertama kali kesini bersama Ji Hyeon. Begitu kesini, melihat suasana seperti ini dan menikmati masakan yang luar biasa ini, aku langsung berkeinginan untuk cepat-cepat mengajakmu kesini. Hehehehe.”
“Oh.. begitu.. Gomawo Sungmin-aah.. Ayo makan lagi”
Apa? Bersama Ji Hyeon? Setelah ke sini bersama Jihyeon lalu ia ingin cepat-cepat mengajakku ke sini? Yang benar saja dia mengatakan seperti itu padaku? Apa dia tidak mengerti apa yang akan aku rasakan jika ia mengatakan hal itu? Huh! Untuk apa mengajakku ke sini kalau dia sudah pernah kesini dengan Ji Hyeon? Jujur saja, nafsu makan ku sedikit berkurang. Aku tidak suka. Tapi aku harus menghargainya. Jangan sampai mengecewakannya juga.
“Oh iya, Na Young-aah… Setelah ini aku juga akan mengajakmu ke suatu tempat.”
“eh? Kita mau kemana lagi?”
“Sudahlah, nanti kau juga akan tau. Kau pasti suka. Sudah cepat habiskan makanmu. Hehehe “ kami menikmati makanan dengan obroalan ringan. Suasana begitu hangat meskipun malam itu sangat dingin.
Beberapa saat kemudian…
“Khaja kita berangkat!” ajak Sungmin
“Sekarang?”
“Ne... Tapi karena tempatnya tak jauh dari sini kita jalan kaki tidak apa kan? Sambil menikmati suasa jalanan ini di malam hari. Ramai skelai kalo akhir pecan disini,”
“Geurae. Khaja!”

Kami berjalan menyusuri jalan sekitar sini. Memang ramai. Tapi terasa menyenangkan. Kami bercanda, ngobrol, kami berhenti sebentar untuk membeli Lollipop yang di jual di pinggir jalan. Dan akhirnya kami sampai ke sebuah tempat. Tempat ini memang baru di buka. Kincir raksasa. Antrian pembelian tiket dani antrian masuk wahana  sedikit ramai.  Tapi Kincir Raksasa ini indah sekali. Lampu-lampu kecil menghiasinya. Desainnya sangat unik. Aku jadi ingin segera mencobanya. Tapi…
“Eeeee… Sungmin-aah.. Kita mau mencoba Kincir Raksasa ini? Antrian tiketnya…”
“Ya memang. Malam sedikit antrian akan semakin panjang. Begitu juga antrian masuk wahananya. Tenang saja. Jang jang!!!” katanya sambil menunjukan 2 buah tiket Kincir Raksasa.
“Whoa!! Kau sudah membeli tiketnya? Daebak!”
“Iya! Saat pertama melihat ini, aku langsung berkeinginan untuk segera mengajak mu kesini. Maka dari itu sepulang kegiatan klub waktu itu, aku langsung memesan tiket untuk hari ini. enaknya disini, tiketnya bisa reservasi dulu.”
“Jinjja? Waah.. Kau hebat Sungmin-aah!”
“khaja kita antri masuk!” ajak Sungmin sambil menggandeng tanganku.
Omo! Betapa kagetnya aku saat Sungmin menggandengku dan menarikku. Jatung ku berdegup kencang. Apa? Ada apa ini?? >.< Sampailah kami di antraian. Sungmin tetap menggandeng tanganku. Bahkan ia memasukkan tanganku yg dia gandeng ke dalam saku mantelnya.
“Dingin ya? Tanganmu dingin sekali.” Tanyanya sambil memasukkan satu tanganku ke saku mantelnya
Jantungku berdegup makin kencang. Aku malu. Malu sekali. Aku senang. Tak ku sangka kami biasa begini. Tapi… Aku teringat bahwa Sungmin milik Jihyeon. Kalao Jihyeon sampai tahu, habislah sudah. Bagai dicium Dementor, perasaan senang itu hilang begitu saja. Tiba giliran kita untuk masuk ke dalam kotak kaca di Kincir Raksasa. Perlahan kami mulai bergerak keatas.
“Dari sini kita bisa melihat pemadangan kota di malam hari dengan lampunya yang indah.” Kata Sungmin.
“Ne~ Indah sekali… tidak apa kau mengajakku ke sini? Kalo Jihyeon tau … bagaimana?”
“Dia tak akan tau. Tenang saja. Di sedang ada di luar kota. Ada urusan.”
“ooh.. Arasseo..” sedikit kecewa karena seakan-akan aku sedang kencan terlarang dengan pria milik wanita lain. Sedih rasanya..
“Na Young-aah… Boleh aku mengatakan suatu hal?”
“Geurae... Silahkan saja. Ada apa?”
“Aku… rindu padamu. Sangat rindu… Aku… sudah lama menantikan saat ini. Saat… dimana kita bisa berdua”
“Eh? Apa… maksutmu?”
“Kau tahu? Aku sangat merindukanmu… Meskipun kita sekelas, bahkan satu klub, aku jarang bisa berinteraksi denganmu. Entah itu karena kita berpisah terlalu lama atau apa. Sejujurnya aku… Iri pada Kyuhyun yang setiap saat berada di sisi mu. Menghiburmu… Bercanda dengan mu… menenangkanmu. Aku… hanya bisa melihatmu dari kejauhan. Saat aku ingin berada di dekatmu, Kyuhyun sudah ada di sisimu terlebih dahulu. Jihyeon selalu menarikku… aku coba untuk melupakan rasa rindu itu. Tapi… Aku tak bisa….”
“Sungmin-aah…” mendengar ceritanya itu, airmata ku sudah ingin keluar. Dia, Rindu padaku?
“Aku sangat menantikan saat ini. saat dimana hanya ada kita berdua. Aku sangat iri pada Kyuhyun… Apalagi saat mendengar orang tuamu berkata bahwa akhir pekan lalu kau pergi ke taman hiburan itu bersama Kyuhyun, aku kecewa…. Ternyata dia benar-benar selalu bisa disisimu untuk menemanimu. Aku… Merasa bodoh. Padahal saat itu aku juga sedang berada di tempat itu juga. Bersama Jihyeon. Tertawa bersamanya. Harusnya aku mengajakmu! Aku sampai berpikir, aaah.. kau benar miliknya…”
“Aku juga menantikan saat ini… Sudah lama… Aku ingin berbicara denganmu. Tapi di saat itu juga, Jihyeon pergi mengambilmu. Aku sedikit tidak suka melihatnya… hahahaha… bicara apa aku ini?” suaraku bergetar karena aku menahan tangis ku.
“Boleh aku bertanya satu hal lagi?”
“Ne~”
“Kau… Ada hubungan apa kau dengan Kyuhyun?”
“M,Mwo? Aku? Opseo.. Aku dan Kyuhyun memang dekat. Tapi hanya sebatas sahabat… Kurasa itu saja”
“Jinjja? Aaah… Arasseo..”
“Kalau kau dengan Jihyeon?”
“Kami memang dekat sejak lama.. entahlah… sepertinya kita hanya dekat saja…”
“oohh begitu..” kataku yang bersusah payah menahan tangis dan memalingkan wajahku ke jendela. Jawaban apa itu? Hanya dekat lalu apa?
“Na-Yaong-ahh dengarkan aku…”
Aku melihat ke arahnya. Dia berlutut di depan ku, dan menggenggam tanganku. Bukan main kagetnya aku melihatnya seperti itu. Apa ini? ada apa?
“M,Mwo? S,Sungmin-aah? Apa yang kau lakukan…?”
“Aku serius…. Aku sangat merindukanmu. Aku… ingin menyentuhmu. Menyentuh wajahmu… Membelaimu… Menggenggam tanganmu… Apa kau juga merasakan hal yang sama? Atau… Hanya aku yang merasakannya?”
“Nado… Nado Sungmin-aah… Aku juga sangat merindukanmu..” kataku yg ternyata air mataku sudah menetes sedikit demi sedikit.
Perlahan ia mendekatkan wajahnya ke wajahku. Begitu dekat. Lalu kami menutup mata. Kami berciuman untuk beberapa saat diatas Kincir Raksasa yang sedang mencapai titik tertingginya, diatas kota Seoul ini.. Air mataku mengalir. Tiada henti. Menangis karena aku memang merindukannya. Karena akhirnya aku bisa berdua denganya. Karena aku melakukan hal ini dibelakang Jihyeon dan Kyuhyun… Apa yang ku perbuat ini salah? Salahkah aku bahwa aku menyukainya? Perlahan ia melepaskan ciumannya. Menatapku yang sedang menangis.
“Uljima Na Young-aah… Uljimara..” katanya sambil menghapus airmataku lalu memelukku
“Mianhae Sungmin-aah… Mianhae..”
Sungmin melepaskan pelukannya mendekap pipiku, dan menghapus airmataku kembali.
“Uljima Na Young-aah.. Hari ini aku sudah senang.. Perasaan rindu ini terlepas juga.. Aku bisa berada disismu. Meskipun hanya sebentar… Aku senang.. Gomawo…”
“Sungmin-aah.. mianhae…”
“jangan meminta maaf terus ah.. kau tak ada salah apa-apa. Sebentar lagi kita turun. Jangan menangis lagi. Ayo tersenyum. Aku mau melihat senyumanmu yang indah itu.”
“Gomawo Sungmin-aah.. sudah bersamaku hari ini..” kataku sambil tersenyum.

Kami turun  dari Kincir Raksasa menuju kerestoran tempat memarkirkan mobil. Ia tetap menggandengku. Dan akhirnya kami pulang. Sesampainya dirumah. Aku lelah sekali. Aku senang bisa bersamanya hari ini. Tapi dia menciumku. Apa yang aku lakukan ini salah? Aaahhh mollayo!!

Hari senin. Kembali masuk sekolah seperti biasa. Aku tidak menceritakan hal kemarin pada teman-temanku. Begitu juga pada Kyuhyun. Karena aku tahu. Pasti mereka akan memarahi dan menceramahiku. Aku juga tak berinteraksi dengan Sungmin. Dan ternyata Jihyeon telah kembali. Saat istirahat siang seperti biasa Jihyeon salalu mengampirinya dan pergi bersama. Mencoba untuk biasa melihat ini. Hari itu kulalui pelajaran dengan biasa meskipun masi sidikit terbayang kejadaian hari sabtu.
Waktu pulang sekolah tiba. Hari hujan. Cukup lebat. Yesung oppa sedang ada urusan dan tidak bisa menjemputku. Aku berencana untuk ke perpustakaan lalu pulang naik taksi. Eun Sa sudah pulang bersama Wookie. Ji Hye sudah pulang dengan Donghae. Kyuhyun? Aku belum melihatnya hari ini. Aku pergi keperpustakaan. Mengembalikan beberapa buku. Setelah selesai bersiap untuk pulang. Dan bodohnya aku! Dompetku tertinggal di kelas! Aku mencoba untuk menelpon ketua kelas untuk mengecek dompetku, tapi tak ada jawaban. Aku berlari ke kelasku. Dan saat tiba di depan pintu kelasku, aku terpaku. Mataku terbuka dengan lebarnya. Terkejut bukan  main. Aku melihat sebuah kejadian yang tak terduga. Sungmin akan berciuman dengan Jihyeon! Apa ini? apa aku salah liat? Kelenjar airmataku sepertinya kambuh lagi.
“M, mwo? Apa? Apa ini?”
KLOTAAKK!!
*TO BE CONTINUED*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar