Pesan harapan yang disampaikan kepada para pemuda yang memimpikan berdiri di atas panggung.
Di dunia ini tidak ada pemenang yang abadi, juga tidak ada pecundang yang abadi.
Sudah lama mereka menangis sebagai pecundang, tetapi hingga air mata mereka mengering, mereka harus mengeluarkan keringat lebih banyak.
Di usia muda dengan hati yang masih rapuh, mereka mencoba untuk menahan air mata mereka sepanjang waktu.
Lalu, apa yang telah kutinggalkan kepada mereka?
Di dunia ini, pemenang adalah orang yang menang, itukah kebenaran sejati?
Jadi, apakah hanya untuk menjadi seorang pemenang mulai hari ini mereka harus latihan hingga subuh dan terangnya hari?
Bukan hanya semata-mata untuk menjadi pemenang, tetapi untuk menaruh lebih banyak harapan dan lebih bersinar.
Permata-permata itu menjadi lebih bersinar dan lebih kuat lagi setiap harinya.
Kamu sudah mencapai batas frustasi dan kegagalan.
Di dunia ini tidak ada pemenang yang abadi, juga tidak ada pecundang yang abadi.
Sudah lama mereka menangis sebagai pecundang, tetapi hingga air mata mereka mengering, mereka harus mengeluarkan keringat lebih banyak.
Di usia muda dengan hati yang masih rapuh, mereka mencoba untuk menahan air mata mereka sepanjang waktu.
Lalu, apa yang telah kutinggalkan kepada mereka?
Di dunia ini, pemenang adalah orang yang menang, itukah kebenaran sejati?
Jadi, apakah hanya untuk menjadi seorang pemenang mulai hari ini mereka harus latihan hingga subuh dan terangnya hari?
Bukan hanya semata-mata untuk menjadi pemenang, tetapi untuk menaruh lebih banyak harapan dan lebih bersinar.
Permata-permata itu menjadi lebih bersinar dan lebih kuat lagi setiap harinya.
Kamu sudah mencapai batas frustasi dan kegagalan.