Minggu, 26 Januari 2014

[Fiction] You Are My Kangsanim Part 2

Main Cast : Jung Na Ra, Hwang Hyuk Sang.

JUNG NA RA’s POV

“Baiklah, sekian kuliah untuk hari ini. Jangan lupa untuk tugasnya. Minggu depan, kalian presentasikan apa yang kalian kerjakan ke ruang saya. Saya tunggu dari jam 8 pagi sampai jam 2 siang. Jika ada yang kurang mengerti, silahkan datang ke ruangan saya. Sebisa mungkin saya akan menjelaskannya kembali pada kalian. Jangan lupa untuk enroll di Cyber Course. Isikan nama, nrp, kelas, email, dan nomor HP kalian. Sampai jumpa” Kata Hyuk Sang Kangsanim saat mengakhiri perkuliahan hari itu.
“Ne Kangsanim” jawab kami semua.
“Ya! nanti kita kerjakan bersama ya, aku tidak mau buntu sendirian mengerjakannya” Ajak Han Byul.
“Ne ne! Lebih baik bersama daripada sendirian!” tambah Sae Mi.
“Geurae ide bagus!” balas ku sambil membereskan buku dan alat tulisku.


Entah apa yang sedang mengendalikan pikiranku. Tiba-tiba saja aku melihat ke arah Kangsanim yang sedang membereskan laptopnya. Dan pandangan kami pun bertemu. Lagi. Aku berpikir, apakah benar pandangan kami sedang bertemu? Aku coba melihat ke sekitarku. Semua mahasiswa sedang sibuk dengan dunianya masing-masing. Tidak ada yang sedang memandang Kangsanim sepertiku. Jantungku berdegup sedikit lebih kencang dari biasanya. Dengan malu, aku melihat ke arah Kangsanim, kemudian merundukkan kepalaku sambil tersenyum malu. Saat ku lihat lagi, Kangsanim sedang mengeluarkan senyum tipisnya seraya berlalu keluar kelas sambil membawa laptopnya. Omona! Ige myoya? Apa yang baru saja terjadi? Dia, tersenyum padaku? Pikiranku campur aduk tak karuan.
“Ya! Na Ra-aa, gwaenchana? kenapa kau membatu begini?”
“Na Ra-aa? Jung Na Ra!” Panggil Sae Mi seraya menyenggol lenganku dan seketika itu pul memutus lamunanku.
“eoh! Aniya, na gwaenchana. Khaja kita ke kantin, aku ingin membeli snack.” Ajakku.
Eoh~” jawab mereka.
“Ah, kau aneh sekali” celetuk Sae Mi.
~**~

Hari Pengumpulan Tugas.
JUNG NA RA’s POV

Hari ini adalah hari pengumpulan tugas dari Hyuk Sang Kangsanim yang minggu lalu diberikan. Dan jackpotnya, tidak hanya sekedar mengumpulkan, tetapi harus presentasi di ruangan Kangsanim. Heol! Ottoke? Setelah kejadian minggu lalu yang tiba-tiba saja mata kami saling bertatapan, lalu hari ini aku harus presentasi, face-to-face dengan orangnya secara langsung. Hhh semoga tidak terjadi apa-apa. Aku dan dua sahabatku berjalan menuju lorong dosen dan mencari ruangan Hyuk Sang Kangsanim. Ternyata mahasiswa lain datang bersamaan dengan kedatangan kami. Sesampainya didepan ruangan Hyuk Sang Kangsanim, kami pun berebut untuk masuk ke ruangannya.
“Na Ra-aa, kau masuk duluan deh!” kata salah seorang mahasiswa.
“Mwo? Naega wae?”
“Sudah lah masuk saja~ Ppali setelah itu baru Sae Mi, Han Byul, baru kami. Geurae?”
“Aniyaa~ Shireoooo”
“Aisshhh sudahlaahh” kata mahasiswa lain seraya mendorongku ke depan

Dengan terpaksa, aku pun maju presentasi. Semoga tidak terjadi hal aneh
Tok.. Tok.. Tok
“Cheogiyo.. Hyuk Sang Kangsanim?” kata ku setelah mengetuk pintunya.
“Ne silahkan masuk” jawabnya dari dalam.

Aku membuka pintu secara perlahan. Dan didalam duduklah Hyuk Sang Kangsanim. Lengkap dengan kacamatanya, rambutnya yang sedikit panjang tertata rapi, matanya sedang konsentrasi menghadap ke monitor PC, auranya memancar, dan dia terlihat begitu tampan. Ahhh~ ada apa dengan ku ini?
“Silahkan duduk” sapanya.
“Ne~” Jawabku seraya duduk didepan mejanya. Tenanglah jantung
“Mau presentasi tugas kan?”
“Ne~”
“Neo Ireumeun mwoeyo?”
“Jung Na Ra imnida”
“Geurae, silahkan presentasikan tugasmu” katanya setelah menuliskan nama ku di file yang ada di PCnya.

Aku panjang lebar menjelaskan tugas yang sudah ku kerjakan. Jantungku tak henti-henti berdebar dengan kerasnya. Aku menjelaskan sambil menghadap ke depan laptop yang aku bawa. Sesekali aku melihat kearah kangsanim. Dia sedang memandangiku yang sedang berbicara, bukan melihat kearah pekerjaanku di layar laptop. Ku kembalikan pandanganku lagi dan melanjutkan penjelasanku. Sekali lagi kulihat kearahnya. Tapi, dia sedang memandangi layar laptopku. Ah mungkin aku hanya salah lihat.

“Sekian pekerjaan saya kangsanim” kata ku mengakhiri seraya melihat ke arahnya.
Dia memandangi ku untuk beberapa saat, kemudian tersenyum tipis dan berkata,
“Geurae, itu sudah bagus dan benar. Silahkan susun laporannya dan kumpulkan malam ini di Cyber Course paling lambat jam 21.00”
“Ne Kangsanim”
“Oh iya, adakah kesulitan dalam mengerjakannya?”
“Ada sedikit kangsanim, tapi saya mencari di internet dan berdiskusi dengan teman, jadi ada pencerahan”
“Ah.. arraseo. Lain kali jika ada yang tidak mengerti atau butuh bantuan, silahkan hubungi saya. Saya akan dengan senang hati membantu. Terima kasih untuk presentasinya. Johayo!” katanya sambil tersenyum.
“Jeongmal kamsahamnida Hyuk Sang Kangsanim. Saya permisi dulu” itu tadi tawaran yang wajar atau tidak ya?
“Sama-sama~” jawabnya dengan tersenyum sambil menatap mataku lekat. Suaranya yang seakan berbisik itu membuatku semakin berdebar.

Apa itu tadi? Aku berjalan dan membuka pintu dengan tatapan kosong dan kebingungan. Saat ku buka pintu, BRUAK! Aku menabrak seseorang yang berjalan dengan lajunya.
“Jeosonghamnida!”
“Gwaenchana. Maaf ya saya ada keperluan sebentar dengan Hyuk Sang Kangsanim. Chankaman gidaryo. Nanti kemudian bisa dilanjutkan presentasinya” kata seseorang yang menabrakku tadi kepada mahasiswa yang akan presentasi.
“Ne~”
“Kamsahamnida”~ Ia pun berlalu masuk.
~**~

“ya, ya! Bagaimana tadi? Susahkah?” tanya Han Byul.
“ditanyai apa saja?” tambah Sae Mi.
“Baik-baik saja. Hanya presentasi hasil pekerjaanmu. Lalu diberitahu sejanjutnya harus apa.” Jawabku dengan pandangan kosong. Pikiranku masih terbawa suasana tadi.
“Ya, Niga wae? Gwaenchana? Ada sesuatu yang terjadi?” tanya Sae Mi.
“Ani, aniya~ Na Gwaenchana. Khaja, Orang itu sudah keluar. Ppali Sae Mi-aa!”
“Eoh! Doakan! Fighting” katanya sambil berlalu masuk.

Tinggallah aku bersama Han Byul dan teman-teman lainnya.
“Geundae, Han Byul-aa. Geu saram nuguya?” tanya ku pada
“Nugu? Yang menabramu tadi? Dia Lee Ah Young Kangsanim. Kau tau? Dia itu yang digosipkan dekat dengan Hyuk Sang Kangsanim! Ada banyak gosip yang beredar. Ada yang bilang mereka berpacaran, ada yang bilang mereka hanya bersahabat, ada yang bilang mereka mantan, ada lagi bahwa Ah Yong Kangsanim yang menyukai Hyuk Sang Kangsanim tapi tidak pernah direspon oleh Hyuk Sang Kangsanim. Satu yang benar adalah mereka dekat.”
“ah.. Geuriguna. Geundae, niga ottoke arra?”
“Aish.. Kupingku kan dimana-mana hahah”
“Ah kau ini! Hahaha”
~**~

HWANG HYUK SANG’s POV

Hari ini adalah waktunya Kelas B untuk mempresentasikan tugas mereka. Berarti ini adalah satu-satunya kesempatan untuk bisa berkenalan dengan mahasiswa itu. Aku ingat benar wajahnya. Jadi tinggal mengetahui namanya, setelah itu akan lebih mudah lagi untuk mencari tahu tentang dia. Ahhh kenapa Engkau baru mempertemukan ku dengan wanita pujaanku Ya Tuhan..

Tok.. Tok.. Tokk.. Suara pintu berbunyi. Ah sepertinya sudah ada yang akan presentasi.
“Cheogiyo.. Hyuk Sang Kangsanim?”
“Ne silahkan masuk” jawabku

Pintu terbuka. Aku melirik sedikit untuk menengok siapakah yang masuk untuk presentasi pertama tugas ini. Dan Heol! Itu dia. Mahasiswa itu yang pertama kali presentasi tugas! Chotta! Tuhan sedang berpihak padamu Hwang Hyuk Sang. Tenang-tenang kau harus tenang. Tapi kenapa jantung ini berdebar kencang sekali?!

“Silahkan duduk” pintaku
“Ne~” Jawabnya seraya duduk didepan mejaku. Suaranya begitu lembut didengar.
“Mau presentasi tugas kan?”
“Ne~”
“Neo Ireumeun mwoeyo?”
“Jung Na Ra imnida” jawabnya. Ah~ jadi namanya adalah Jung Nara.
“Geurae, silahkan presentasikan tugasmu” kataku setelah menuliskan namanya di file yang ada di PCku. Jangan sampai aku melupakannya!

Ia panjang lebar menjelaskan tugas yang sudah ia kerjakan. Ia menjelaskan sambil menghadap ke depan laptop yang ia bawa. Sungguh aku ingin ia menjelaskan sambil menatapku. Entah pikiran apa yang mengendalikanku, hingga aku tidak terlalu melihat ke arah layar laptopnya. Aku hanya fokus mendengarkan penjelasannya sambil sesekali melihat ke wajahnya. Ya memang lebih sering melihat ke wajahnya, tapi sebagai Kangsanim yang profesional, aku harus tetap fokus pada pekerjaannya. Ada satu kali ia juga melihat kearah ku, sehingga tatapan kita bertemu. DEG! Neon jeongmal babo Hwang Hyuk Sang! Lihat, kau ketahuan kan sedang memperhatikannya? Sudah-sudah, fokus pada hasil kerjanya. Dan saat aku mulai melihat kearah layar laptopnya, ia melirik ke arahku lagi. Untung saja tidak ketahuan untuk kedua kalinya.

“Sekian pekerjaan saya kangsanim” katanya mengakhiri seraya melihat ke arahku. Yeppeuda~
Aku memandanginya untuk beberapa saat, Well.. I’m Hypnotized.
“Geurae, itu sudah bagus dan benar. Silahkan susun laporannya dan kumpulkan malam ini di Cyber Course paling lambat jam 21.00”
“Ne Kangsanim”
“Oh iya, adakah kesulitan dalam mengerjakannya?” aku memberanikan diri bertanya.
“Ada sedikit kangsanim, tapi saya mencari di internet dan berdiskusi dengan teman, jadi ada pencerahan”
“Ah.. arraseo. Lain kali jika ada yang tidak mengerti atau butuh bantuan, silahkan hubungi saya. Saya akan dengan senang hati membantu. Terima kasih untuk presentasinya. Johayo!” kataku sambil tersenyum. Ahhh haruskah aku menawarkan hal ini? Apa tidak aneh?
“Jeongmal kamsahamnida Hyuk Sang Kangsanim. Saya permisi dulu” pamitnya
“Sama-sama~” jawabku  sambil menatap matanya lekat.
Kemudian ia pun pergi menuju pintu. Aku harus lebih mengenalnya. Jauh lebih dalam lagi. Tak kan aku biarkan dia lepas dari genggamanku.

“Hyuk Sang-aa maaf mengganggu presentasi mahasiswamu sebentar”
“Oh, Ah Young-aah. Sini masuk saja”
~TBC~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar