Oh Yeah!! Hello everybody! I'm back with my new Fan Fict. In my Plan, i'll have 4 new FanFicts title. i hope i can finish it before my holiday end. So check this out! hope you like it kk~
Cerita ini sebenernya terinspirasi waktu liat MV nya Jin yang Niga Eoptta. Tapi jatuhnya malah kayak Heirs (kayaknya). Ya gimana pun itu nikmati saja. Jika ada kesamaan cerita mohon dimaafkan. Enjoy~
Main Cast : Kim Jong in, Park Hye Rim
3rd POV
“Kau pasti terpukul dan masih bersedih karena kepergian
Ayahmu untuk selamanya. Tidak kusangka, orang yang sudah bekerja selama 15
tahun di rumahku pergi secepat ini.”
“Maafkan segala kesalahan Appa~”
“Tentu saja aku memaafkannya. Ayahmu adalah seorang yang
kuat, baik, setia dan bertanggung jawab. Kau sebagai putrinya pasti bangga”
“Ne..”
“Meskipun kau masih berusia 10 tahun, kau harus menjadi
orang yang hebat seperti Ayahmu. Sebagai balasanku terhadap jasa yang telah
Ayahmu berikan, aku akan membawa mu tinggal ke rumah kami. Kau akan tumbuh besar
disana”
“Eh? Apa tidak akan merepotkan Tuan? Nanti saya hanya akan
menjadi beban untuk Tuan sekeluarga. Biarkan saya hidup di rumah peninggalan
Ayah ini saja Tuan...”
“Tentu saja tidak. Betapa kejamnya diriku jika membiarkan
mu, anak dari orang yang sudah berjasa dikeluargaku, terlantar begitu saja? Hye
Won bisa marah padaku di alam sana. Dengar, Jongin juga butuh teman bermain
bukan? Kalian juga seumuran. Akan lebih mudah bagi Jongin untuk berteman
denganmu. Temanilah dia. Kau tau kan aku dan istriku sering meninggalkan Jongin
karena pekerjaanku di luar negeri. Jadi kau harus menemani, dan mengawasi
Jongin. Kau bisa menggunakan segala fasilitas yang ada. Aku juga pasti akan
mengirimi mu uang. Asuransi Ayahmu tentu saja belum cukup untuk membiayaimu”
“Aku akan bekerja seperti ayahku?”
“Bukan, bukan. Kau
bukan ku jadikan seorang pelayan. Kau tidak akan tinggal di kamar pelayan dan
bekerja seperti pelayan lain teman Ayahmu. Aku akan menyiapkan kamar khusus
untukmu. Kau juga akan memperoleh pendidikan yang layak. Aku tidak sekejam itu,
mempekerjakan anak dibawah umur seperti mu”
“Menemani, bermain, dan mengawasi tuan Kim Jongin? Tidak
apa-apa tuan, akan saya lakukan. Saya berterimakasi dan bersyukur tuan mau
merawat saya dan membiarkan saya tumbuh di rumah tuan. Saya juga harus membalas
kebaikan tuan dengan melakukan hal tersebut. Melakukan apa yang seperti ayah
saya lakukan pun saya bersedia”
“Aigoo.. kau ini masih kecil tapi bicaranya sudah seperti
itu, aku salut padamu. Didikan Hye Won memang luar biasa. Tapi sekarang berhentilah
memanggil tuan. Cukup Aboji dan Eomoni. Anggaplah aku dan Istriku adalah orang
tuamu yang baru”
“Jangan begitu Tuan... Kurang sopan”
“Kau harus melakukannya. Belajarlah mulai sekarang!”
“Baiklah saya akan mencobanya.. Jeongmal kamsahamnida...
Aboji..”
“Hye Rim... Ku titipkan Kim Jongin padamu... berteman
baiklah dengannya...”
~**~
“Jongin-aa”
“Appa!! Eomma!!” Teriak Kim Jongin, anak satu-satunya dari
Kim Jong Suk dan Kim Na Ra.
“Haha anak Appa semangat sekali” kata Kim Jong Suk seraya
memeluk anak satu-satunya itu
“Appa, Eomma.. Geu yeoja nuguya?”
“Dengar, dia teman barumu. Park Hye Rim. Dia anak Park Hye
Won Ahjussi.. Pelayan yang baru saja meninggal itu..” kata Kim Na Ra.
“Mulai sekarang dia akan menemanimu jika Appa dan Eomma
sedang ke luar negeri, jadi kau tidak akan kesepian. Dia akan bersamamu,
bermain dan menemanimu sepanjang hari. Ayo kenalan! Kalian harus berteman
baik!” Jelas sang Ayah.
“Annyeonghaseyo~ Park Hye Rim imnida, bengapseumnida..” kata
Hye Rim seraya memberi tangannya pada Jongin dan tersenyum.
“Annyeonghaseyo~ Kim Jongin imnida. Bangapta~ Neon yeppeuji!
Hehehe” Kata Jongin seraya menerima jabat tangan Hye Rim dengan senyum
riangnya.
~**~
Penerimaan Siswa Baru Seoul Junior High School
“Apa kalian sudah bersiap untuk pergi sekolah?” tanya Kim
Nara pada Hye Rim melalui telpon.
“Ne eomoni. Saya dan Jongin sedang bersiap untuk pergi ke
sekolah. Kami sedang sarapan. Jongin bersemangat sekali dihari pertama masuk
sekolah ini”
“Tentu saja kau juga harus bersemangat! Kalian harus
berteman baik disekolah. Syukurlah kalian bisa satu sekolah, jadi kan bisa
saling menjaga”
“Ne eomoni, dengan kami satu sekolah ini kami juga bisa
belajar bersama”
“Eomma!! Terima kasih sudah mendaftarkan kami disekolah yang
sama! Kami jadi bisa bersama setiap hari”
“Ya! Jongin-aa jangan merebut telepon sembarangan!”
“Hei-hei sudah jangan bertengkar. Kalian cepat sarapan lalu
berangkat, jangan sampai terlambat! Nanti pak Choi tidak mau mengantar kalian
loh!”
“Ne Eomma! Annyeong! Salam untuk appa yaa!”
“Annyeong eomoni! Aboji bogoshiptaa~”
“Ne annyeong~” putus Kim Na Ra.
“Aish kau berisik sekali. Sudah lanjutkan sarapan, lalu
berangkat!” kata Hye Rim. Jongin membalas dengan senyuman cerianya seraya
menyantap sarapannya.
Sesampainya disekolah...
“Kenapa kita harus beda kelas?” keluh Jongin.
“Sudahlah gwaenchana, yang penting kita masih satu sekolah. Ayo
segera masuk kelas”
Jongin dan Hye Rim bergegas masuk ke kelas masing masing. Jongin
merupakan anak yang cukup terkenal di sekolah ini. Terkenal karena ayahnya
tentu saja. Sehingga menyebabkan sedikit keributan di lorong kelas 1 pagi itu.
Kelas Hye Rim tak kalah ributnya. Hal ini disebabkan Hye Rim, seorang yeoja
yang berparas cantik dan polos itu baru saja berbicara dengan santai, disaat
yang lainnya untuk menatap mata Jongin saja tidak kuat. Ya, Jongin memang
seorang namja yang tampan luar biasa. Dan Hye Rim, menjadi tiba-tiba terkenal
karena tentu saja, ia bersama seorang Kim Jongin.
Dikelas Hye Rim. HYE RIM’s POV
Ahh sudah kuduga suasana pasti akan ricuh karena ketampanan
Jongin. Dan ditambah lagi tatapan-tatapan tanda tanya dari orang sekitar ku
membuatku tidak nyaman. Sekolah elit sih, pastinya semua mengenal Jongin. Sepertinya
memang bukan merupakan hal yang biasa, jika seorang anak konglomerat datang
bersama seorang yeoja.
“Annyeonghaseyo Choi Song Yi imnida, bengapseumnida!” kata
seorang yang baru saja duduk disebelahku. Bukan berpikiran jelek, tapi pasti
dia mengajakku berkenalan ini ada hubungannnya dengan Jongin.
“Oh, ne annyeonghaseyo Park Hye Rim imnida. Bengapseumnida!”
balasku dengan senyumku yang paling ceria.
“Hei-hei kulihat tadi kau datang bersama Jongin? Dia anak
pemilik hotel Diamond itu kan? Bagaimana kau mengenalnya dan datang bersamanya?”
huh, sudah ku duga karena Jongin.
“Ahh.. aku hanya teman dari kecilnya. Kami memang sering
bersama...”. tidak! Jangan sampai mereka tahu kalau kami tinggal bersama. Bisa makin
ricuh.
“Oh... ku pikir, kau punya hubungan khusus dengannya. Hehehe
ayo berteman!” semoga dia tidak punya niat jelek terhadap ku maupun Jongin.
Dikelas Jongin. KIM JONGIN’s POV
Sudah kuduga pasti bakal ramai. Sudah ku bilang pada Ayah untuk
mendaftarkan ke sekolah yang lebih private, tapi malah didaftarkan di sekolah
ini. Elit sih, tapi ahhh sudahlah tidak usah dipikirkan. Sekarang saatnya
mencari teman baik.
“Hai, aku boleh duduk di sini kan?” tanya ku pada
segerombolan namja-namja yang asik bicara.
“Oh ne silahkan. Kau Kim Jongin kan? Maaf kursi itu tadi
baru saja kena sepatu ku” kata salah satu dari mereka seraya membersihkan
kursinya.
“Gwaenchana... tidak usah sungkan-sungkan begitu. Santai saja.
Kim Jongin imnida. Bengapseumnida”
“Aku Yong Do. Salam kenal” dan kami pun mulai berkenalan
satu persatu.
“Oh iya, aku lihat tadi kau datang bersama dengan Yeoja,
siapa dia? Cantik sekali” tanya salah satu dari mereka.
“Hanya teman masa kecilku. Tapi, ya... kami tinggal bersama,
wajarlah jika kami datang bersama.”
“JINJJA??” Teriak semua teman yang baru saja kukenal itu.
“Hai Kim Jongin! Boleh kenalan kan?”
“Iya aku juga” “iya iya aku juga” “aku jugaa!” dan sekarang
datanglah yeoja-yeoja yang ingin berkenalan. Kim Jongin kau memang keren!
END of KIM JONGIN’s POV
~**~
Kim Jongin dan Park Hye Rim menjalani kehidupan SMPnya
dengan indah, penuh perjuangan. Sekolah itu terdiri dari anak-anak kelas atas
meskipun bukan tergolong sekolah yang private. Karena banyak kumpulan anak-anak
kelas atas, persainganpun cukup ketat. Baik dalam bidang akademik, non
akademik, pertemanan, dan percintaan? Jongin memiliki banyak teman, meskipun
tak sedikit siswa yang takut untuk berteman dengannya. Yeoja-yeoja pun banyak
yang mendekatinya, namun tak ada satupun yang Jongin respon. Meskipun masih
SMP, Jongin tidak sembarangan dalam memilih yeoja chingu. Ia tidak membuka
hatinya untuk sembarangan orang.
Sedangkan Hye Rim, ya ia memiliki banyak teman juga. Dan karena
hubungan pertemanannya dengan Jongin begitu dekat, ia jadi ikut terkenal. Parahnya,
kabar dari Jongin bahwa mereka tinggal bersama, meluas begitu saja. Hye Rim pun
makin terkenal. Kabar baik dan buruk banyak terdengar ketelinganya. Namun,
teman-teman baiknya selalu datang untuk menguatkan Hye Rim. Tak jarang juga
namja-namja banyak yang mendekatinya, tapi tentu saja Hye Rim tidak sembarangan
bisa berhubungan dengan mereka. Kim Jongin tidak akan membiarkan namja-namja
dengan mudah berhubungan dengan Hye Rim. Sempat beredar kabar bahwa Jongin dan
Hye Rim berpacaran, tapi hallo? Mereka masih SMP. Terlalu cepat bagi mereka
untuk berpacaran. Kabar itu cepat-cepat ditepis oleh mereka, tanpa mereka
berdua ketahui bagaimana perasaan mereka masing-masing. Mereka menjalani
kehidupan SMP yang begitu panjang.
~**~
TBC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar