Selasa, 04 Februari 2014

[Fiction] You Are My Kangsanim Part 4

JUNG NA RA’s POV

“Ya~ Na Ra-aa… Kau SMS-an dengan Hyuk Sang Kangsanim?” Tanya Han Byul.
“M-Mwo?
“Kau sedang berhubungan dengan Hyuk Sang Kangsanim? Tambah Sae Mi.
“A-aniya~ Mu-Musun suriya neol?”
“Malhwaebwa!” kata Han Byul.
“G-geundae, n-niga ottoke arra?”
“Ige mwoya?” kata Han Byul sambil memperlihatkan Note 3 ku. Nice, Hyuk Sang Kangsanim mengirim pesan dan berhasil dibaca oleh Han Byul serta Sae Mi. Nice!
“Y-ya! Tenang dulu. Ini bukan seperti yang kalian pikirkan~”
“Geureom mwo?” jawab mereka secara bersamaan
“Geu-geurae.. Aku akan ceritakan semuanya. Tapi tolong, kalian dengarkan dulu baik-baik”


Setelah itu, aku ceritakan semua kepada mereka, apa yang aku rasakan, apa yang sudah terjadi selama ini antara aku dan Hyuk Sang Kangsanim, bagaimana itu semua berawal, tentang kami yang pulang bersama, dan tentang kami yang saat ini sering sekali bertukar pesan~ Ya, ku rasa inilah waktunya aku ungkapkan kepada mereka sahabatku, tentang apa yang aku rasakan selama ini terhadap Hyuk Sang Kangsanim. Aku harap mereka mau mengerti.
“begitulah yang sebenarnya terjadi”
“Neo michyeosseo? Bagaimana bisa kalian seperti ini? Hyuk Sang Kangsanim dan kau itu memiliki selisih umur yang tidak sedikit. Bagaimana kata orang nantinya melihat hubungan kalian?” Tanya Sae Mi.
“Sekian banyak namja di Jurusan ini, kenapa kau harus memilih Hyuk Sang Kangsanim?” tambah Han Byul.
“Na Mollasseo~ rasa itu datang tiba-tiba. Sejak bertemu dengannya dikelas waktu itu, aku tidak bisa berhenti memikirkannya. Dan semakin lama rasa ini semakin besar adanya.”
“tanggapan Hyuk Sang Kangsanim?” Tanya Han Byul.
“Na molla… Sejauh ini, dialah yang memulai semuanya. Baik hati padaku, saling bertatapan, meraih tanganku, mengantarkan ku pulang, mengajakku sms, dan perhatian padaku. Awalnya, aku pun ragu dengan perasaan ini, tapi melihat Kangsanim bersikap seperti itu, aku tidak bisa menghilangkan perasaanku”
“Kau tidak pernah bertanya pada Kangsanim?” Tanya Sae Mi.
“Ani~ aku takut akan merubah sikapnya”
“Lalu bagaimana kau bisa yakin? Siapa tahu Hyuk Sang Kangsanim punya maksud lain?” Tanya Han Byul.
“Kau baru mengenalnya berapa lama sampai kau begitu yakin padanya?” tambah Sae Mi.
“Entahlah tapi aku bisa melihatnya bahwa Hyuk Sang Kangsanim tidak ada maksud jahat padaku. Kalau misalkan ada, dia pasti akan melakukannya sekarang, tidak menunggu sampai waktu yang lama”
“Kau yakin Kangsanim sedang tidak memiliki yang lain diluar sana?” Tanya Han Byul.
“Eoh~ Kangsanim bilang dia memang sudah lama sendiri”
“Aigoo~ cinta memang membutakan segalanya” Ejek Han Byul.
“Na Ra-aa, bagaima kalau seandainya satu Jurusan tau kalau kau dan Hyuk Sang Kangsanim sedang berhubungan diluar hubungan antara Kangsanim dan mahasiswanya?”
“Tenang Sae Mi-aa. Sebisa mungkin kami akan berhati-hati dalam menjalani ini semua. Kalian mau kan membantuku untuk merahasiakannya? Aku… Aku benar-benar menyukai Hyuk Sang Kangsanim. Aku, tidak mau reputasi Kangsanim di Jurusan tercemar gara-gara aku”
“Aish~ bahkan disaat seperti ini pun, kau lebih memikirkan keselamatan Hyuk Sang Kangsanim daripada dirimu sendiri. Kau benar-benar terkena panah asmaranya~ luar biasa” Kata Sae Mi.
“Bagaimana? Kalian mau kan menjaga rahasia ini? Mau kan mau kan? Kalau tidak kalian, siapa lagi? Aku benar-benar minta maaf karena tidak cerita pada kalian. Aku takut kalian akan menentangku. Aku belum siap untuk menerima jawaban itu. Karena itulah aku menundanya. Mau yaa?? Jebaaaaal~”

Aku memohon sambil menangis di depan mereka. Ya Tuhan sungguh aku tidak ingin kehilangan kedua sahabatku ini, dan juga tak ingin kehilangan Hyuk Sang Kanganim. Bantu aku ya Tuhan.
“Na Ra-aa uljimaa~” Pinta Han Byul.
“tentu saja kami akan menjaga rahasia ini. Kami tidak ingin sahabat kesanyangan kami ini dilanda kesedihan. Kami pasti akan membantumu tenang sajaa~” kata Sae Mi seraya memelukku.
“Itu benar. Apapun keputusanmu itu, kami pasti akan mendukung. Tapi jika nanti Hyuk Sang Kangsanim berbuat macam-macam padamu, jangan segan-segan untuk bercerita pada kami. Saat itu juga akan ku hajar dia!” tambah Han Byul.
“Jangan ada lagi yang kau sembunyikan dari kami. Apapun itu ceritakan saja. Kami pasti akan mendengar dan memberikan saran padamu. Arrasseo?” Sae Mi member nasehat.
“Eoh~ Jeongmal gomawo~ kalian memang terbaik..” kata ku seraya memeluk mereka berdua.
“Mianhae sudah memaksamu tadi. Kami tunggu kelanjutannya. Ahahaha”Tambah Han Byul.

Mereka memang yang terbaik. Terima kasih Tuhan Engkau telah memberikan teman-teman terbaik padaku. Semoga memang benar, Hyuk Sang Kangsanim tidak bermaksud jelek pada ku. Semoga Hyuk Sang Kangsanim memang memiliki perasaan yang sama sepertiku. Sungguh, aku benar-benar menginginkannya. Tidak ada yang lain selain dia…
~**~

HWANG HYUK SANG’s POV

“MWO?? KAU SMS-AN DENGAN NA RA??” Teriak Ah Young dan Dong Wook seraya berdiri dari kursi tempat mereka duduk.

Sore itu, kami bertiga berkumpul lagi di café favorit kami. Seperti biasa, disini kami saling bercerita satu sama lain. Dan saat ini aku sedng bercerita mengenai hubunganku dengan Na Ra. Tetang ku yang semakin gencar mendekatinya. Dan seperti dugaanku, mereka terkejut dengan apa yang aku ceritakan pada mereka.
“Begitulah~” jawabku dengan santainya.
“Heol!” jawab mereka menyerah seraya duduk kembali dikursi mereka.
“wae? Na mottae?”
“Neo mottaesseo! Aish jinjja! Kau ini benar-benar! Sudah yakinkah kau dengannya?” Tanya Dong Wook terheran-heran.
“Absolutely! 100% percent. No doubt~”
“Aish~ jinjja.. terserah kau saja lah~ Semoga memang apapun yang putuskan nantinya, itu memang terbaik buatmu” jawab Dong Wook.
“Lalu… selama kau berhubungan ini, apa tanggapannya?” Tanya Ah Young.
“Dia tidak ada pernyataan menolak, jadi aku teruskan saja. Sepertinya kami memang sehati”
“Seperti biasa, terlalu percaya diri” ejek Dong Wook
“Bukan percaya diri, tapi berpikir positif!”
“lalu, apa langkah mu berikutnya?” Tanya Ah Young datar.

Baiklah, aku harus mengatakan hal ini pada mereka. Mereka harus tau apa yang akan aku lakukan selanjutnya. Bagaimanapun mereka adalah teman-teman terbaik ku. Aku tidak mau menyembunyikan apa-apa dari mereka.
“Sepertinya aku akan segera menyatakan perasaan ku padanya”
“MWORAGO?!” teriak Dong Wook.
“Dong Wook-aa! Makananmu keluar semua dari mulutmu. Aish!! Baboya!”
“Neo Michyeosseo??? Kau serius? Ini terlalu cepat!! Kau baru saja dengan dengannya, masa kau langsung mau memilikinya? Hah?!”
“Tentu saja Dong Wook-aa~ 100% no doubt. Aku ingin menyudahi masa kesendirianku ini.”
“Tapi, kau jadi dengannya pun tidak akan menyudahi masa kesendirianmu! Dia masih harus menyelesaikan kuliahnya. Apa pula kata orang tuanya nanti? Kata Kangsanim lainnya? Eoh? ” Balas Dong Wook.
“Yang penting aku sudah punya. Untuk orang tuanya, apapun akan kulakukan untuk mempertahankan Na Ra. Sabtu minggu ini, aku akan mengajakknya makan malam dan menyatakan perasaanku padanya.”
“Kau sudah yakin dengan hal itu? Tak mau kau pertimbangkan lagi?” Tanya Ah Young serius.
“Tentu saja. Aku selalu serius dalam menjalani segala hal!”
“Semoga berhasil~”
“Ya ya! Ah Young-aa! Kenapa kau malah mendukungnya sih?”
“kau memang terbaik Ah Young-aaa!” jawabku sambil mengusap pelan kepalanya
“Aku sudah selesai makannya. Dong Wook-aah ayo pulang!”
“Geurae! Aku juga sudah selesai makan. Aku malas harus dengar cerita Hyuk Sang lagi”
“Jahatnya kau! Ah Young biar ku antar pulang~”
“Aniya! Biar dong Wook saja yang mengatarkanku. Khaja!” tarik Ah Young.
“Kau yang bayar Hyuk Sang!” kata Dong Wook sambil berlalu bersama Ah Young.
“YA!! Naega wae? Aishh!!”
~**~

LEE AH YOUNG’s POV

Ige… Mwoya~ Hyuk Sang akan menyatakan perasaannya pada Na Ra? Aniya! Maldo adwae! Aku tidak mau sampai itu terjadi. Tidak akan! Namja yang selama ini, aku cintai, aku perhatikan, aku lindungi, sebentar lagi akan lepas. Apa sih kelebihan mahasiswa itu hingga mampu membuat seorang Hyuk Sang tidak bisa berpaling darinya? Sulit dipercaya! Lihat Ah Young? Kau menyianyiakan kesempatan ini selama 4 tahun dan sekarang kau rasakan sendiri akibatnya. Nikmatilah Ah Young, nikmatilah! Sampai dia menemukan orang yang dia sukai, dia tetap tidak mengetahui bagaimana perasaanmu sesungguhnya. Aish Ottoke?
“Neo… gwaenchana?” Tanya Dong Wook memecah lamunanku.
“Eh? A-Aniya~ gwaenchana. Wae?”
“Geotjimal”
“Jinjja~”
“Kau memikirkan Hyuk Sang kan?”
“Eh? Hhmm.. Eoh~ jogeum... Mian”
“Kau mau ku temanin ke suatu tempat?”
“Eoh~ aku… tidak ingin pulang.”
“Geurae~”

Setelah beberapa lama berjalan, Dong Wook membawa ku ke suatu tempat yang sangat berarti bagiku. Sungai Han. Tempat ini banyak menyimpan banyak kenangan untukku. Tempat ini dulunya merupakan tempat untuk kami bertiga berkumpul. Dan ditempat inilah, aku mulai menyukai Hyuk Sang. Kami disini bermain dan bersenang-senang bersama. Dan disinilah ia tersenyum dengan indahnya sambil mengusap lembut kepalaku dan sukses membuatku tidak dapat berpaling darinya. Dong Wook dengan cepatnya menyadari perasaanku itu tak lama setelah kami berkumpul disini. Bahkan ia menawarkan untuk menyatukanku dengan Hyuk Sang. Namun aku menolaknya karena aku yakin, Hyuk Sang tak pernah menganggapkan lebih dari sekedar teman, meskipun ia sangat baik terhadapku.
“Dong Wook-aa, mengapa kau membawa ku kemari?”

Aku memandangi indahnya Sungai Han dimalam hari dari pagar pembatas. Lampu-lampu berkelap kelip disekitaran Sungai Hai. Malam itu cukup dingin karena baru saja hujan berhenti turun, dan suasana yang seperti ini makin membuatku sedih. Dong Wook perlahan dating dari arah belakang sambil memberikan sekaleng minuman hangat padaku.
“Ku rasa kau memang ingin kemari. Ini adalah tempat sangat berarti untukmu”
“Semua itu sudah tidak berarti sekarang. Selamanya ia tidak akan menjadi milikku”
“Aish~ Geumanhae~ bagaimanapun juga, ia pernah ada dihatimu kan”
“Sampai sekarang pun ia masih ada dihatiku…”
“Mian, aku tidak bisa menghentikannya”
“Gwaenchana. Dia memang bukan untukku”
“Geumanhae Ah Young-aa. Jangan putus asa seperti itu. Masih ada kesempatanmu”
“Eoptago! Jinjja eopta!” teriakku dan tak terasa aku pun mulai berlinang air mata.
“Ah Young-aa…”
“Naega aniya, wae?! Wae ireoke? Wae?!”
“Ah Young-aa geumanhae~” kata Dong Wook menenangkanku sambil memegang bahuku dengan lembut.
“Dong Wook-aa.. Na… Jeongmal saranghandago… Jeongmal… Mengapa tidak sedikit saja ia melihatku, Eoh? Wae? Naege saryeojwo Dong Wook-aa… Bantu aku melupakannya.. Jebal…”Keluhku bersamaan dengan tangisanku.

Aku menangis sejadi-jadinya dibawah pelukan Dong Wook. Ia mengelus lembut punggungku. Mencoba menenangkanku. Namun tangisanku tak bisa berhenti. Semakin aku mengingat Hyuk Sang, air mata ini terus mengalir tak bisa terbendung. Aku benar-benar menyukainya… Ani! Aku mencintainya.. no one but him. Tapi mengapa ia tidak pernah memiliki perasaan terhadapku? Mengapa hanya aku yang merasakannya? Mengapa hal ini harus terjadi padaku ya Tuhan? Aku tidak bisa berhenti mengingatnya. Semua tentang dia. Bantulah aku untuk melupakannya Tuhan… Bantu aku menghapus rasa ini. Semakin mengingatnya, semakin besar rasa ini, hanya akan makin menyakiti hatiku…
“Uljima… Uljima Ah Young-aa. Kau pasti bisa menghadapi ini semua” kata Dong Wook lembut menguatkanku.
~**~

JUNG NA RA’s POV

Sore itu hujan dengan lebatnya, dan baru berenti malam ini. Aku pulang kuliah lebih awal hari ini, sehingga aku tidak terjebak hujan diluar sana. Aku habiskan sore hingga malam ini dengan mengerjakan tugas yang baru saja ku dapat hari ini, sambil sesekali memandang ke layar Note ku menanti pesan datang dari Hyuk Sang Kangsanim. Aneh, dari tadi sore dia belum sms juga. Mungkin dia sibuk atau pergi keluar bersama teman-temannya. Di kampus tadi juga kami belum bertemu. Aahhh bogoshipta~
Ddrrtt ddrrtt… Oh!  Notifikasi apa itu? Pesan!

“Selamat malam :) ” Hyuk Sang Kangsanim!
“Selamat malam Kangsanim ^^ sudah pulang kah dari kantor?”
“Yes! Baru saja. Tadi pergi sebentar dengan teman. Kau sudah pulang? Sudah makan? Sedang apa ^^?”
“Sudah semua Kangsanim ^^ sedang mengerjakan tugas. Banyak sekali T.T”
“Hwaiting! Oh iya, apa akhir minggu ini kau senggang?”
“Sepertinya~ ada apa Kangsanim?”
“Kita makan malamnya? Di Zeus Hotel Restaurant. Jam 7 malam. Aku tunggu disana :D Selamat mengerjakan tugas ^^”

HEOL! Hyuk Sang Kangsanim mengajakku makan malam? Astaga! Ini pertama kalinya kami keluar berdua setelah sekian lama berhubungan. Aahh ottoke?! Tenang Na Ra! Kau harus jawab dengan benar dan jangan sampai salah bicara!

“Benarkah? Wah, sepertinya menyenangkan. Jeongmal Kamsahamnida Kangsanim. Aku pasti akan datang :D aku mengerjakan tugas dulu~ Selamat beristirahat! Jaljayo~”
“Neo do~”

Makan malam dengan Kangsanim? Kyaaa!!
~**~

JUNG NA RA’s POV

“Wah jinjja! Kau akan makan malam dengan Kangsanim?!” teriak Sae Mi

Sahabat-sahabat ku ini sangat heboh begitu mendengar aku akan makan malam dengan Kangsanim akhir minggu ini. Iya, aku tidak akan menyembunyikan apa-apa lagi dari mereka. Jadi kemaajuan yang pesat ini harus kuberitahu pada mereka.
“Jangan kencang-kencang!”
“Ups! Sorry~”
“Di hotel mewah pula! Luar biasa!! Kyaaa!!” heboh Han Byul.
“Ya ya~ kenapa kalian yang heboh sih? Aku malah bingung harus berbuat apa. Kalau salah kostum bagaimana? Kalau nanti ketahuan bagaimana?”
“Tenang saja! Ia pasti sudah menyiapkan segalanya untukmu, jadi kau tak perlu khawatir. Semua pasti beres!” Jawab Han Byul.
“Geurae geurae! Dan lagi nanti kita pasti akan membantu memilih baju yang bagus agar tidak memalukan didepan Kangsanim. Kami akan me make over mu dan menjadi luar biasa, benar kan Han Byul-aa?”
“Yeheeet!”
“dan pastinya akan terjadi hal yang paling manis yang pernah ada, siapa tahu Na Ra akan ditembak, lalu jadian, lalu menghabiskan malam berdua disana!”
“Kyaa!!!!” teriak mereka berdua.
“Ya ya! kalian ini apa-apan sih? Jangan teriak-teriak begitu ini kan di kampus!”

BRUAAKK!! Aku menabrak seseorang. Aiishh pasti karena aku tidak melihat ke jalan. Ah itu Lee Ah Young Kangsanim yang digosipkan dengan Hyuk Sang Kangsanim.
“Jeoseonghamnida, Kangsanim. Saya tidak melihat jalan” kataku meminta maaf.
“Kalau jalan itu hati-hati! Jangan bergurau sambil jalan! Tidak tahu aturan!”
“jeongmal Jeoseonghamnida” Kata ku membungkuk meminta maaf. Ah Young Kangsanim hanya berlalu dan pergi.
“Ish~ sombong sekali” Ejek Han Byul.
“Yaa~ hajimaa~ kalau kedengaran bisa mati kau!” kata Sae Mi

Itu tadi sengaja atau tidak sengaja ya? Sepengelihatanku tadi, Ah Young Kangsanim tidak mengarah ke kami? Lagi pula disebelah sana masih ada jalan, kenapa harus susah-susah mendekat ke arah kami? Ah sudah lah lupakan!
~**~

JUNG NA RA’s POV

Akhir minggu pun tiba. Mala mini aku akan makan malam dengan Hyuk Sang Kangsanim. Ini bagaikan mimpi. Aku bisa makan malam berdua dengan orang yang selama ini aku sukai. Tapi, aku pasti bakal malu dan bingung harus berbuat apa didepannya nanti. Aahh ottoke? Tenang Jung Na Ra, tenang! Jangan sampai berbuat hal bodoh di depan Hyuk Sang kangsanim. Sekalinya kau berbuat bodoh, kau akan menyesal selamanya!

Sekarang aku sudah dalam perjalan ke Zeus Hotel dengan menggunakan Taksi. Hyuk Sang Kangsanim bilang ia menungguku di restoran atap Hotel Zeus. Syukurlah mala mini tidak hujan walau sedikit dingin. Keberuntungan berpihak pada kami. Gaun sederhana namun manis dan sepatu dengan heels medium ini kubeli atas pilihan Sae Mi. Han Byul dengan susah payah memberiku make up yang manis dan tidak berlebihan ini. Aku harus berterima kasih pada mereka. Tanpa mereka, aku bisa dengan tangan kosong bertemu dengan Kangsanim.

Setibanya di hotel Zeus. Aku langsung bertanya pada pelayanan disana dimanakah letak Restoran atap. Setelah mendapat petunjuk, aku segera menuju restoran atap tersebut. Setibanya disana aku tidak bisa berhenti terpesona dengan tempat ini. Luar biasa indah! Keadaan saat itu juga tidak terlalu ramai. Tak lama, disambut dengan seorang pelayan wanita berpakaian rapi. Ia bertanya padaku apakah sudah memesan tempat. Langsung saja ku jawab bahwa Hwang Hyuk Sang Kangsanim sudah menunggu disini. Dengan ramah, ia langsung memanduku ke sebuah spot yang dekat dengan pinggir gedung. Di sana, aku melihat sesosok namja yang duduk menghadap pinggir gedung, menggunakan kemeja polos berwarna putih, dan sebuah celana Jins. Aku tidak tahu bagaimana rambutnya, yang jelas tertata dengan rapi. Hyuk Sang Kangsanim ada disana. Pelayan segera mengucap selamat tinggal dan mempersilahkanku.

Aku melangkahkan kakiku dengan perlahan. Jantungku berdetak dengan cepatnya. Hyuk Sang Kangsanim sedang duduk manis menunggu disana. Ini adalah makan malam pertama kami. Aku tidak tahu apa yang akan terjadi nantinya. Yang jelas mala mini milik kami berdua. Na Ra Fighting!!
“Hyuk Sang Kangsanim?” Sapa ku.

Secepat kilat ia menoleh ke arahku dan langsung bangkit dari tempat duduknya. Berdirilah disana Hyuk Sang Kangsanim. Ia berbeda dari biasanya. Terlihat sangat tampan. Tak lupa, ia menggunakan kacamatanya dan rambutnya hari ini pun berbeda dari biasanya. Sungguh sangat tampan.
“Oh! Jung Na Ra! Akhirnya kau datang juga!”
“annyeonghaseyo Kangsanim~”
“Ne~ne~ ayo duduk” tingkah lakunya yang gugup itu terlihat lucu sekali.
“Macet kah tadi?”
“Aniyo~ hanya tadi ada masalah kecil sedikit hehehe”
“Gomapta, kau sudah mau datang. Malam ini… kau… sangat cantik. Neomu neomu yeppeuda.”
“Ah~ Kamsahamnida Kangsanim, jangan begitu. Saya jadi malu” gawaaatt mukaku panaas.
“pelayan! Menunya!” Katanya memanggil pelayan.

Seorang langsung datang dan membawakan kami menu. Sejenak, kami bercanda sambil memilih menu yang akan kami pesan. Setelah memesan menu, pelayan puhn meninggalkan kami berdua lagi. Dan kami mulai untuk mengobrol lagi.
“Kamsahamnida kangsanim sudah mengajak saya makan ditempat yang indah seperti ini. Neomu neom johayo”
“Tidak masalah. Oh iya, berhentilah bicara formal seperti itu. Kita kan sudah dekat. Bicaranya santai saja”
“Eh? Andwaeyo kangsanim~ tidak sopan, masa bicara dengan kangsanim sendiri pakai bahasa tidak formal begitu”
“Aish~ gwaenchana~ di kampus kan kita juga jarang bicara. Kalau dikampus, kau bisa gunakan bahasa formal seperti biasanya. Tapi diluar itu, bicaralah dengan bahasa yang lebih santai, arrasseo?”
“Tapi..”
“Arrasseo?”
“Ah.. Ne arrasseo”
“Bagus!” katanya sambil mengelus kepalaku lembut. Kyaaa~

Tak lama makanan kami datang. Kami segera menyantap makanan kami sambil ngobrol santai. Tak jarang Hyuk Sang kangsanim melakukan hal-hal yang membuatku, speechless. Ia menyuapiku dengan makanannya, membersihkan mulutku yang terdapat sisa makanan dan masih banyak lagi. Senyuman indahnya itu selalu membuat hatiku berdebar-debar. Aahhh aku malu sekali, tolong akuuu~

Setelah makan kami selesai, kami menikmati hidangan pencuci mulut sambil mengobrol santai tentang banyak hal seputar kami. Dan tiba-tiba suasana hening datang.
“Na Ra-aa”
“Ne, Kangsanim?”

Ia bangkit dari tempat duduknya dan menuju ke tempat dudukku. Ia berlutut tepat didepan kursi tempat aku duduk.
“Kangsanim…”
“Jung Na Ra… Dengarkan aku…”
“K-Kangsanim, m-mwonde…?” tanggannya tiba-tiba menggenggam tanganku dengan eratnya.
“Kau tahu? Sejak pertama kita bertemu waktu itu dikelas, aku tidak bisa mengalihkan perhatianku padamu. Aku tidak bisa berhenti memikirkanmu. Aku sendiri tidak tahu mengapa bisa begitu. Tidak sepantasnya aku seperti itu pada mahasiswa ku sendiri. Berkali-kali aku bertemu dengan yeoja cantik indah menawan diluar sana, tak ada satupun yang berhasil menarik perhatianku. Lalu aku bertemu denganmu Jung Na Ra. Kau… sangat berbeda dari yang lain. Kemudian aku sadar, ternyata aku memang memiliki rasa atas dirimu. Aku… jatuh hati padamu Jung Na Ra. Ani~ Aku… Mencintaimu Jung Na Ra… Maukah… kau… menjadi milikku, dan berada disisiku… selamanya?”
~**~ 
~TBC~

2 komentar:

  1. GILAAAAAAA INI GILA AKUH STRESSSSSSSS ㅠㅠㅠㅠㅠㅠㅠㅠㅠㅠㅠㅠㅠㅠㅠㅠㅠ

    BalasHapus