JUNG NA RA’s POV
“Ya~ Na Ra-aa…
Kau SMS-an dengan Hyuk Sang Kangsanim?” Tanya Han Byul.
“M-Mwo?”
“Kau sedang berhubungan dengan
Hyuk Sang Kangsanim? Tambah Sae Mi.
“A-aniya~ Mu-Musun suriya neol?”
“Malhwaebwa!” kata Han Byul.
“G-geundae, n-niga ottoke arra?”
“Ige mwoya?” kata Han Byul sambil memperlihatkan Note 3 ku.
Nice, Hyuk Sang Kangsanim mengirim pesan dan berhasil dibaca oleh Han Byul
serta Sae Mi. Nice!
“Y-ya! Tenang dulu. Ini bukan seperti yang kalian pikirkan~”
“Geureom mwo?” jawab mereka secara bersamaan
“Geu-geurae.. Aku akan ceritakan semuanya. Tapi tolong, kalian
dengarkan dulu baik-baik”
Setelah itu, aku ceritakan semua kepada mereka, apa yang aku
rasakan, apa yang sudah terjadi selama ini antara aku dan Hyuk Sang Kangsanim,
bagaimana itu semua berawal, tentang kami yang pulang bersama, dan tentang kami
yang saat ini sering sekali bertukar pesan~ Ya, ku rasa inilah waktunya aku
ungkapkan kepada mereka sahabatku, tentang apa yang aku rasakan selama ini
terhadap Hyuk Sang Kangsanim. Aku harap mereka mau mengerti.
“begitulah yang sebenarnya terjadi”
“Neo michyeosseo? Bagaimana bisa kalian seperti ini? Hyuk
Sang Kangsanim dan kau itu memiliki selisih umur yang tidak sedikit. Bagaimana
kata orang nantinya melihat hubungan kalian?” Tanya Sae Mi.
“Sekian banyak namja di Jurusan ini, kenapa kau harus
memilih Hyuk Sang Kangsanim?” tambah Han Byul.
“Na Mollasseo~ rasa itu datang tiba-tiba. Sejak bertemu
dengannya dikelas waktu itu, aku tidak bisa berhenti memikirkannya. Dan semakin
lama rasa ini semakin besar adanya.”
“tanggapan Hyuk Sang Kangsanim?” Tanya Han Byul.
“Na molla… Sejauh ini, dialah yang memulai semuanya. Baik
hati padaku, saling bertatapan, meraih tanganku, mengantarkan ku pulang,
mengajakku sms, dan perhatian padaku. Awalnya, aku pun ragu dengan perasaan
ini, tapi melihat Kangsanim bersikap seperti itu, aku tidak bisa menghilangkan
perasaanku”
“Kau tidak pernah bertanya pada Kangsanim?” Tanya Sae Mi.
“Ani~ aku takut akan merubah sikapnya”
“Lalu bagaimana kau bisa yakin? Siapa tahu Hyuk Sang
Kangsanim punya maksud lain?” Tanya Han Byul.
“Kau baru mengenalnya berapa lama sampai kau begitu yakin
padanya?” tambah Sae Mi.
“Entahlah tapi aku bisa melihatnya bahwa Hyuk Sang Kangsanim
tidak ada maksud jahat padaku. Kalau misalkan ada, dia pasti akan melakukannya
sekarang, tidak menunggu sampai waktu yang lama”
“Kau yakin Kangsanim sedang tidak memiliki yang lain diluar
sana?” Tanya Han Byul.
“Eoh~ Kangsanim bilang dia memang sudah lama sendiri”
“Aigoo~ cinta memang membutakan segalanya” Ejek Han Byul.
“Na Ra-aa, bagaima kalau seandainya satu Jurusan tau kalau
kau dan Hyuk Sang Kangsanim sedang berhubungan diluar hubungan antara Kangsanim
dan mahasiswanya?”
“Tenang Sae Mi-aa. Sebisa mungkin kami akan berhati-hati
dalam menjalani ini semua. Kalian mau kan membantuku untuk merahasiakannya?
Aku… Aku benar-benar menyukai Hyuk Sang Kangsanim. Aku, tidak mau reputasi
Kangsanim di Jurusan tercemar gara-gara aku”
“Aish~ bahkan disaat seperti ini pun, kau lebih memikirkan
keselamatan Hyuk Sang Kangsanim daripada dirimu sendiri. Kau benar-benar
terkena panah asmaranya~ luar biasa” Kata Sae Mi.
“Bagaimana? Kalian mau kan menjaga rahasia ini? Mau kan mau
kan? Kalau tidak kalian, siapa lagi? Aku benar-benar minta maaf karena tidak
cerita pada kalian. Aku takut kalian akan menentangku. Aku belum siap untuk
menerima jawaban itu. Karena itulah aku menundanya. Mau yaa?? Jebaaaaal~”
Aku memohon sambil menangis di depan mereka. Ya Tuhan
sungguh aku tidak ingin kehilangan kedua sahabatku ini, dan juga tak ingin
kehilangan Hyuk Sang Kanganim. Bantu aku ya Tuhan.
“Na Ra-aa uljimaa~” Pinta Han Byul.
“tentu saja kami akan menjaga rahasia ini. Kami tidak ingin
sahabat kesanyangan kami ini dilanda kesedihan. Kami pasti akan membantumu
tenang sajaa~” kata Sae Mi seraya memelukku.
“Itu benar. Apapun keputusanmu itu, kami pasti akan
mendukung. Tapi jika nanti Hyuk Sang Kangsanim berbuat macam-macam padamu,
jangan segan-segan untuk bercerita pada kami. Saat itu juga akan ku hajar dia!”
tambah Han Byul.
“Jangan ada lagi yang kau sembunyikan dari kami. Apapun itu
ceritakan saja. Kami pasti akan mendengar dan memberikan saran padamu.
Arrasseo?” Sae Mi member nasehat.
“Eoh~ Jeongmal gomawo~ kalian memang terbaik..” kata ku
seraya memeluk mereka berdua.
“Mianhae sudah memaksamu tadi. Kami tunggu kelanjutannya.
Ahahaha”Tambah Han Byul.
Mereka memang yang terbaik. Terima kasih Tuhan Engkau telah
memberikan teman-teman terbaik padaku. Semoga memang benar, Hyuk Sang Kangsanim
tidak bermaksud jelek pada ku. Semoga Hyuk Sang Kangsanim memang memiliki
perasaan yang sama sepertiku. Sungguh, aku benar-benar menginginkannya. Tidak
ada yang lain selain dia…
~**~
HWANG HYUK SANG’s POV
“MWO?? KAU SMS-AN DENGAN NA RA??” Teriak Ah Young dan Dong
Wook seraya berdiri dari kursi tempat mereka duduk.
Sore itu, kami bertiga berkumpul lagi di café favorit kami.
Seperti biasa, disini kami saling bercerita satu sama lain. Dan saat ini aku
sedng bercerita mengenai hubunganku dengan Na Ra. Tetang ku yang semakin gencar
mendekatinya. Dan seperti dugaanku, mereka terkejut dengan apa yang aku
ceritakan pada mereka.
“Begitulah~” jawabku dengan santainya.
“Heol!” jawab mereka menyerah seraya duduk kembali dikursi
mereka.
“wae? Na mottae?”
“Neo mottaesseo! Aish jinjja! Kau ini benar-benar! Sudah
yakinkah kau dengannya?” Tanya Dong Wook terheran-heran.
“Absolutely! 100% percent. No doubt~”
“Aish~ jinjja.. terserah kau saja lah~ Semoga memang apapun
yang putuskan nantinya, itu memang terbaik buatmu” jawab Dong Wook.
“Lalu… selama kau berhubungan ini, apa tanggapannya?” Tanya
Ah Young.
“Dia tidak ada pernyataan menolak, jadi aku teruskan saja.
Sepertinya kami memang sehati”
“Seperti biasa, terlalu percaya diri” ejek Dong Wook
“Bukan percaya diri, tapi berpikir positif!”
“lalu, apa langkah mu berikutnya?” Tanya Ah Young datar.
Baiklah, aku harus mengatakan hal ini pada mereka. Mereka
harus tau apa yang akan aku lakukan selanjutnya. Bagaimanapun mereka adalah
teman-teman terbaik ku. Aku tidak mau menyembunyikan apa-apa dari mereka.
“Sepertinya aku akan segera menyatakan perasaan ku padanya”
“MWORAGO?!” teriak Dong Wook.
“Dong Wook-aa! Makananmu keluar semua dari mulutmu. Aish!!
Baboya!”
“Neo Michyeosseo??? Kau serius? Ini terlalu cepat!! Kau baru
saja dengan dengannya, masa kau langsung mau memilikinya? Hah?!”
“Tentu saja Dong Wook-aa~ 100% no doubt. Aku ingin menyudahi
masa kesendirianku ini.”
“Tapi, kau jadi dengannya pun tidak akan menyudahi masa
kesendirianmu! Dia masih harus menyelesaikan kuliahnya. Apa pula kata orang
tuanya nanti? Kata Kangsanim lainnya? Eoh? ” Balas Dong Wook.
“Yang penting aku sudah punya. Untuk orang tuanya, apapun
akan kulakukan untuk mempertahankan Na Ra. Sabtu minggu ini, aku akan
mengajakknya makan malam dan menyatakan perasaanku padanya.”
“Kau sudah yakin dengan hal itu? Tak mau kau pertimbangkan
lagi?” Tanya Ah Young serius.
“Tentu saja. Aku selalu serius dalam menjalani segala hal!”
“Semoga berhasil~”
“Ya ya! Ah Young-aa! Kenapa kau malah mendukungnya sih?”
“kau memang terbaik Ah Young-aaa!” jawabku sambil mengusap
pelan kepalanya
“Aku sudah selesai makannya. Dong Wook-aah ayo pulang!”
“Geurae! Aku juga sudah selesai makan. Aku malas harus
dengar cerita Hyuk Sang lagi”
“Jahatnya kau! Ah Young biar ku antar pulang~”
“Aniya! Biar dong Wook saja yang mengatarkanku. Khaja!”
tarik Ah Young.
“Kau yang bayar Hyuk Sang!” kata Dong Wook sambil berlalu
bersama Ah Young.
“YA!! Naega wae? Aishh!!”
~**~
LEE AH YOUNG’s POV
Ige… Mwoya~ Hyuk Sang akan menyatakan perasaannya pada Na
Ra? Aniya! Maldo adwae! Aku tidak mau sampai itu terjadi. Tidak akan! Namja
yang selama ini, aku cintai, aku perhatikan, aku lindungi, sebentar lagi akan
lepas. Apa sih kelebihan mahasiswa itu hingga mampu membuat seorang Hyuk Sang
tidak bisa berpaling darinya? Sulit dipercaya! Lihat Ah Young? Kau
menyianyiakan kesempatan ini selama 4 tahun dan sekarang kau rasakan sendiri
akibatnya. Nikmatilah Ah Young, nikmatilah! Sampai dia menemukan orang yang dia
sukai, dia tetap tidak mengetahui bagaimana perasaanmu sesungguhnya. Aish
Ottoke?
“Neo… gwaenchana?” Tanya Dong Wook memecah lamunanku.
“Eh? A-Aniya~ gwaenchana. Wae?”
“Geotjimal”
“Jinjja~”
“Kau memikirkan Hyuk Sang kan?”
“Eh? Hhmm.. Eoh~ jogeum... Mian”
“Kau mau ku temanin ke suatu tempat?”
“Eoh~ aku… tidak ingin pulang.”
“Geurae~”
Setelah beberapa lama berjalan, Dong Wook membawa ku ke
suatu tempat yang sangat berarti bagiku. Sungai Han. Tempat ini banyak
menyimpan banyak kenangan untukku. Tempat ini dulunya merupakan tempat untuk
kami bertiga berkumpul. Dan ditempat inilah, aku mulai menyukai Hyuk Sang. Kami
disini bermain dan bersenang-senang bersama. Dan disinilah ia tersenyum dengan
indahnya sambil mengusap lembut kepalaku dan sukses membuatku tidak dapat
berpaling darinya. Dong Wook dengan cepatnya menyadari perasaanku itu tak lama
setelah kami berkumpul disini. Bahkan ia menawarkan untuk menyatukanku dengan
Hyuk Sang. Namun aku menolaknya karena aku yakin, Hyuk Sang tak pernah
menganggapkan lebih dari sekedar teman, meskipun ia sangat baik terhadapku.
“Dong Wook-aa, mengapa kau membawa ku kemari?”
Aku memandangi indahnya Sungai Han dimalam hari dari pagar
pembatas. Lampu-lampu berkelap kelip disekitaran Sungai Hai. Malam itu cukup
dingin karena baru saja hujan berhenti turun, dan suasana yang seperti ini
makin membuatku sedih. Dong Wook perlahan dating dari arah belakang sambil
memberikan sekaleng minuman hangat padaku.
“Ku rasa kau memang ingin kemari. Ini adalah tempat sangat
berarti untukmu”
“Semua itu sudah tidak berarti sekarang. Selamanya ia tidak
akan menjadi milikku”
“Aish~ Geumanhae~ bagaimanapun juga, ia pernah ada dihatimu
kan”
“Sampai sekarang pun ia masih ada dihatiku…”
“Mian, aku tidak bisa menghentikannya”
“Gwaenchana. Dia memang bukan untukku”
“Geumanhae Ah Young-aa. Jangan putus asa seperti itu. Masih
ada kesempatanmu”
“Eoptago! Jinjja eopta!” teriakku dan tak terasa aku pun
mulai berlinang air mata.
“Ah Young-aa…”
“Naega aniya, wae?! Wae ireoke? Wae?!”
“Ah Young-aa geumanhae~” kata Dong Wook menenangkanku sambil
memegang bahuku dengan lembut.
“Dong Wook-aa.. Na… Jeongmal saranghandago… Jeongmal…
Mengapa tidak sedikit saja ia melihatku, Eoh? Wae? Naege saryeojwo Dong
Wook-aa… Bantu aku melupakannya.. Jebal…”Keluhku bersamaan dengan tangisanku.
Aku menangis sejadi-jadinya dibawah pelukan Dong Wook. Ia
mengelus lembut punggungku. Mencoba menenangkanku. Namun tangisanku tak bisa
berhenti. Semakin aku mengingat Hyuk Sang, air mata ini terus mengalir tak bisa
terbendung. Aku benar-benar menyukainya… Ani! Aku mencintainya.. no one but
him. Tapi mengapa ia tidak pernah memiliki perasaan terhadapku? Mengapa hanya
aku yang merasakannya? Mengapa hal ini harus terjadi padaku ya Tuhan? Aku tidak
bisa berhenti mengingatnya. Semua tentang dia. Bantulah aku untuk melupakannya
Tuhan… Bantu aku menghapus rasa ini. Semakin mengingatnya, semakin besar rasa
ini, hanya akan makin menyakiti hatiku…
“Uljima… Uljima Ah Young-aa. Kau pasti bisa menghadapi ini
semua” kata Dong Wook lembut menguatkanku.
~**~
JUNG NA RA’s POV
Sore itu hujan dengan lebatnya, dan baru berenti malam ini.
Aku pulang kuliah lebih awal hari ini, sehingga aku tidak terjebak hujan diluar
sana. Aku habiskan sore hingga malam ini dengan mengerjakan tugas yang baru
saja ku dapat hari ini, sambil sesekali memandang ke layar Note ku menanti
pesan datang dari Hyuk Sang Kangsanim. Aneh, dari tadi sore dia belum sms juga.
Mungkin dia sibuk atau pergi keluar bersama teman-temannya. Di kampus tadi juga
kami belum bertemu. Aahhh bogoshipta~
Ddrrtt ddrrtt… Oh! Notifikasi
apa itu? Pesan!
“Selamat malam :) ” Hyuk
Sang Kangsanim!
“Selamat malam Kangsanim ^^ sudah pulang kah dari kantor?”
“Yes! Baru saja. Tadi pergi sebentar dengan teman. Kau sudah
pulang? Sudah makan? Sedang apa ^^?”
“Sudah semua Kangsanim ^^ sedang mengerjakan tugas. Banyak sekali
T.T”
“Hwaiting! Oh iya, apa akhir minggu ini kau senggang?”
“Sepertinya~ ada apa Kangsanim?”
“Kita makan malamnya? Di Zeus Hotel Restaurant. Jam 7 malam.
Aku tunggu disana :D Selamat mengerjakan tugas ^^”
HEOL! Hyuk Sang
Kangsanim mengajakku makan malam? Astaga! Ini pertama kalinya kami keluar
berdua setelah sekian lama berhubungan. Aahh ottoke?! Tenang Na Ra! Kau harus
jawab dengan benar dan jangan sampai salah bicara!
“Benarkah? Wah, sepertinya menyenangkan. Jeongmal
Kamsahamnida Kangsanim. Aku pasti akan datang :D aku mengerjakan tugas dulu~
Selamat beristirahat! Jaljayo~”
“Neo do~”
Makan malam
dengan Kangsanim? Kyaaa!!
~**~
JUNG NA RA’s
POV
“Wah jinjja! Kau
akan makan malam dengan Kangsanim?!” teriak Sae Mi
Sahabat-sahabat
ku ini sangat heboh begitu mendengar aku akan makan malam dengan Kangsanim
akhir minggu ini. Iya, aku tidak akan menyembunyikan apa-apa lagi dari mereka. Jadi
kemaajuan yang pesat ini harus kuberitahu pada mereka.
“Jangan
kencang-kencang!”
“Ups! Sorry~”
“Di hotel
mewah pula! Luar biasa!! Kyaaa!!” heboh Han Byul.
“Ya ya~
kenapa kalian yang heboh sih? Aku malah bingung harus berbuat apa. Kalau salah
kostum bagaimana? Kalau nanti ketahuan bagaimana?”
“Tenang saja!
Ia pasti sudah menyiapkan segalanya untukmu, jadi kau tak perlu khawatir. Semua
pasti beres!” Jawab Han Byul.
“Geurae
geurae! Dan lagi nanti kita pasti akan membantu memilih baju yang bagus agar
tidak memalukan didepan Kangsanim. Kami akan me make over mu dan menjadi luar
biasa, benar kan Han Byul-aa?”
“Yeheeet!”
“dan pastinya
akan terjadi hal yang paling manis yang pernah ada, siapa tahu Na Ra akan
ditembak, lalu jadian, lalu menghabiskan malam berdua disana!”
“Kyaa!!!!”
teriak mereka berdua.
“Ya ya!
kalian ini apa-apan sih? Jangan teriak-teriak begitu ini kan di kampus!”
BRUAAKK!! Aku
menabrak seseorang. Aiishh pasti karena aku tidak melihat ke jalan. Ah itu Lee
Ah Young Kangsanim yang digosipkan dengan Hyuk Sang Kangsanim.
“Jeoseonghamnida,
Kangsanim. Saya tidak melihat jalan” kataku meminta maaf.
“Kalau jalan
itu hati-hati! Jangan bergurau sambil jalan! Tidak tahu aturan!”
“jeongmal
Jeoseonghamnida” Kata ku membungkuk meminta maaf. Ah Young Kangsanim hanya
berlalu dan pergi.
“Ish~ sombong
sekali” Ejek Han Byul.
“Yaa~
hajimaa~ kalau kedengaran bisa mati kau!” kata Sae Mi
Itu tadi
sengaja atau tidak sengaja ya? Sepengelihatanku tadi, Ah Young Kangsanim tidak
mengarah ke kami? Lagi pula disebelah sana masih ada jalan, kenapa harus
susah-susah mendekat ke arah kami? Ah sudah lah lupakan!
~**~
JUNG NA RA’s
POV
Akhir minggu
pun tiba. Mala mini aku akan makan malam dengan Hyuk Sang Kangsanim. Ini bagaikan
mimpi. Aku bisa makan malam berdua dengan orang yang selama ini aku sukai. Tapi,
aku pasti bakal malu dan bingung harus berbuat apa didepannya nanti. Aahh ottoke?
Tenang Jung Na Ra, tenang! Jangan sampai berbuat hal bodoh di depan Hyuk Sang
kangsanim. Sekalinya kau berbuat bodoh, kau akan menyesal selamanya!
Sekarang aku
sudah dalam perjalan ke Zeus Hotel dengan menggunakan Taksi. Hyuk Sang
Kangsanim bilang ia menungguku di restoran atap Hotel Zeus. Syukurlah mala mini
tidak hujan walau sedikit dingin. Keberuntungan berpihak pada kami. Gaun
sederhana namun manis dan sepatu dengan heels medium ini kubeli atas pilihan
Sae Mi. Han Byul dengan susah payah memberiku make up yang manis dan tidak
berlebihan ini. Aku harus berterima kasih pada mereka. Tanpa mereka, aku bisa
dengan tangan kosong bertemu dengan Kangsanim.
Setibanya di
hotel Zeus. Aku langsung bertanya pada pelayanan disana dimanakah letak
Restoran atap. Setelah mendapat petunjuk, aku segera menuju restoran atap
tersebut. Setibanya disana aku tidak bisa berhenti terpesona dengan tempat ini.
Luar biasa indah! Keadaan saat itu juga tidak terlalu ramai. Tak lama, disambut
dengan seorang pelayan wanita berpakaian rapi. Ia bertanya padaku apakah sudah
memesan tempat. Langsung saja ku jawab bahwa Hwang Hyuk Sang Kangsanim sudah
menunggu disini. Dengan ramah, ia langsung memanduku ke sebuah spot yang dekat
dengan pinggir gedung. Di sana, aku melihat sesosok namja yang duduk menghadap
pinggir gedung, menggunakan kemeja polos berwarna putih, dan sebuah celana
Jins. Aku tidak tahu bagaimana rambutnya, yang jelas tertata dengan rapi. Hyuk
Sang Kangsanim ada disana. Pelayan segera mengucap selamat tinggal dan
mempersilahkanku.
Aku
melangkahkan kakiku dengan perlahan. Jantungku berdetak dengan cepatnya. Hyuk
Sang Kangsanim sedang duduk manis menunggu disana. Ini adalah makan malam
pertama kami. Aku tidak tahu apa yang akan terjadi nantinya. Yang jelas mala
mini milik kami berdua. Na Ra Fighting!!
“Hyuk Sang
Kangsanim?” Sapa ku.
Secepat kilat
ia menoleh ke arahku dan langsung bangkit dari tempat duduknya. Berdirilah disana
Hyuk Sang Kangsanim. Ia berbeda dari biasanya. Terlihat sangat tampan. Tak lupa,
ia menggunakan kacamatanya dan rambutnya hari ini pun berbeda dari biasanya. Sungguh
sangat tampan.
“Oh! Jung Na
Ra! Akhirnya kau datang juga!”
“annyeonghaseyo
Kangsanim~”
“Ne~ne~ ayo
duduk” tingkah lakunya yang gugup itu terlihat lucu sekali.
“Macet kah
tadi?”
“Aniyo~ hanya
tadi ada masalah kecil sedikit hehehe”
“Gomapta, kau
sudah mau datang. Malam ini… kau… sangat cantik. Neomu neomu yeppeuda.”
“Ah~
Kamsahamnida Kangsanim, jangan begitu. Saya jadi malu” gawaaatt mukaku panaas.
“pelayan!
Menunya!” Katanya memanggil pelayan.
Seorang
langsung datang dan membawakan kami menu. Sejenak, kami bercanda sambil memilih
menu yang akan kami pesan. Setelah memesan menu, pelayan puhn meninggalkan kami
berdua lagi. Dan kami mulai untuk mengobrol lagi.
“Kamsahamnida
kangsanim sudah mengajak saya makan ditempat yang indah seperti ini. Neomu neom
johayo”
“Tidak
masalah. Oh iya, berhentilah bicara formal seperti itu. Kita kan sudah dekat. Bicaranya
santai saja”
“Eh? Andwaeyo
kangsanim~ tidak sopan, masa bicara dengan kangsanim sendiri pakai bahasa tidak
formal begitu”
“Aish~
gwaenchana~ di kampus kan kita juga jarang bicara. Kalau dikampus, kau bisa
gunakan bahasa formal seperti biasanya. Tapi diluar itu, bicaralah dengan
bahasa yang lebih santai, arrasseo?”
“Tapi..”
“Arrasseo?”
“Ah.. Ne
arrasseo”
“Bagus!”
katanya sambil mengelus kepalaku lembut. Kyaaa~
Tak lama
makanan kami datang. Kami segera menyantap makanan kami sambil ngobrol santai. Tak
jarang Hyuk Sang kangsanim melakukan hal-hal yang membuatku, speechless. Ia
menyuapiku dengan makanannya, membersihkan mulutku yang terdapat sisa makanan dan
masih banyak lagi. Senyuman indahnya itu selalu membuat hatiku berdebar-debar. Aahhh
aku malu sekali, tolong akuuu~
Setelah makan
kami selesai, kami menikmati hidangan pencuci mulut sambil mengobrol santai
tentang banyak hal seputar kami. Dan tiba-tiba suasana hening datang.
“Na Ra-aa”
“Ne,
Kangsanim?”
Ia bangkit
dari tempat duduknya dan menuju ke tempat dudukku. Ia berlutut tepat didepan
kursi tempat aku duduk.
“Kangsanim…”
“Jung Na Ra…
Dengarkan aku…”
“K-Kangsanim,
m-mwonde…?” tanggannya tiba-tiba menggenggam tanganku dengan eratnya.
“Kau tahu? Sejak
pertama kita bertemu waktu itu dikelas, aku tidak bisa mengalihkan perhatianku
padamu. Aku tidak bisa berhenti memikirkanmu. Aku sendiri tidak tahu mengapa
bisa begitu. Tidak sepantasnya aku seperti itu pada mahasiswa ku sendiri. Berkali-kali
aku bertemu dengan yeoja cantik indah menawan diluar sana, tak ada satupun yang
berhasil menarik perhatianku. Lalu aku bertemu denganmu Jung Na Ra. Kau… sangat
berbeda dari yang lain. Kemudian aku sadar, ternyata aku memang memiliki rasa
atas dirimu. Aku… jatuh hati padamu Jung Na Ra. Ani~ Aku… Mencintaimu Jung Na
Ra… Maukah… kau… menjadi milikku, dan berada disisiku… selamanya?”
~**~
~TBC~
AAAAAAAAKKKKKKKK
BalasHapusGILAAAAAAA INI GILA AKUH STRESSSSSSSS ㅠㅠㅠㅠㅠㅠㅠㅠㅠㅠㅠㅠㅠㅠㅠㅠㅠ
BalasHapus