Annyeonghaseyo yeoreobeun!! Oraenmanida~ kkk ga kerasa,
sebentar lagi aku masuk kuliah. Andwaeeeee! Aku masih pengen libur T^T dang a kerasa
juga aku sudah sampai di masa-masa terakhir kuliah. Semoga aku bisa lulus
sesuai dengan impianku. Amiiinnn!
Nah, ditengah hektiknya masa FRSan di kampus yang belum
kelar juga, ditengah apdetan FF ku, aku mau sharing pengalaman nih, pengalaman
yang seru, berkesan, ga akan terlupakan waktu liburan kemarin. Pengalaman ini
aku dapat waktu liburan ku di Yogyakarta di hari-hari terakhir masa liburan
yang beneran liburan. Ga nyangka banget bakal ke tempat bagus kemarin. So,
tempat apa sih yang sebenernya aku kunjungin? Sebagus apa sih tempatnya Seseru apa
pengalamanku? Check this out!
Liburan minggu kedua dan terakir nyantai-nyantai kemarin,
aku dan keluargaku memutuskan untuk liburan ke Yogyakarta bersama alumni FK
UNAIR ’84 teman-teman mama. Tiga hari dikelilingi oleh dokter-dokter. Kkk~ kami
di sana mengunjungi beberapa tempat. Salah satu tempat yang DAEBAK dan seru
adalah Gunung Merapi. Mwo? Gunung Merapi? Yap, kami mengikuti sebuah rangkaian
wisata bernama Lava Tour, yaitu Tour mengelilingi kawasan Gunung Merapi yang
sempat mengeluarkan awan panasnya pada 2010 lalu, yang menelan banyak korban
termasuk sang pawang, Mbah Maridjan.
Menurut hasil interview (?) dengan si pemandu *lupa namanya*,
tour ini sebenarnya sudah ada sejak lama. Namun, semenjak meletusnya Gunung
Merapi waktu itu, tour ini semakin meluas dan semakin banyak dikenal oleh
banyak orang. Di sini terdapat 8 komunitas yang menyediakan tour mengelilingi
kawasan Gunung Merapi dengan bermacam-macam rute, salah satunya adalah Tlogo
Putri, komunitas yang saat itu mengantar kami berkeliling. Dari Tlogo Putri
sendiri terdapat 4 jenis rute yaitu Short, Medium, Long, dan gatau lupa
namanya. Yang aku inget hanya kalo short ya bentar ja, medium itu rutenya
sampai mampir ke rumah dan makam Mbah Maridjan, kalo Long kelilingnya lebih
luas lagi, dan yang satunya aku lupa. Yang jelas, untuk tour kami disana adalah
tour yang mengunjungi 3 spot yaitu museum, Bungker, dan Batu Alien Face. Nah,
tour disana bukan jalan kaki, mendaki atau mengendarai mobil biasa, tapi OFF
ROAD naik Jeep! Okay this is my first time ever! Semoga baik-baik aja. Waktu itu
satu Jeep ku diisi oleh 5 orang. Karena dibelakang sedikit ga pewe karena harus
diisi 4 orang, So ya aku berdiri aja. Oke, This is my first time dan aku harus
berdiri. Nice! Ya gimana lagi duduk juga sakit -_-. Tak lupa menggunakan helm
dan masker untuk keselamatan!
Perjalananpun di mulai. Awal-awal masih lancar. Tapi,
semakin keatas tantangan pun dimulai. Jalanannya penuh bebatuan. Lebih tepatnya
batu doang. Ga ada jalanan rata. Ya ini merupakan akibat dari meletusnya gunung
merapi waktu itu. Asli geronjalan! That’s why lebih enak berdiri dari pada
duduk di tempat yang keras karena ga cukup temoat duduk empuknya. Sakit broohh!
Disana kami melewati tebing-tebing yang ternyata dulunya adalah sungai, dan
jalan. Aku speechless. Ya Allah ini kah sisa-sisa letusan itu?
|
Merapi dari Atas Jeep |
|
Bebatuan Sisa Erupsi |
Naik sedikit, kami menjumpai sisa-sisa rumah, yang tak
beratap, kosong, berumput, dan ada yang hanya berupa puing-puingnya saja. Yap,
ini adalah sisa rumah warga sekitar yang terkena letusan itu. Disini aku lebih
speechless lagi. Ini dulu rumah warga loh! Mereka hidup disini. Sekarang hanya
tinggal puing-puingnya saja. Sungguh luar biasa dampak letusan itu. Mampu meluluh
lantahkan segalanya yang ada disekitarnya. Bahkan menurut pemandu, efek dari
letusan itu adalah munculnya spesies tanaman baru yang belum ditemukan
sebelumnya. MasyaAllah~
|
Puing-Puing Rumah Warga |
|
Sisa Rumah Warga |
Sampailah kami di Spot pertama kami yaitu Museum. Tempat yang
dijadikan Museum ini sebenarnya adalah Rumah dari bapak Kimin sekeluarga. Namun
rumah itu sudah tidak seperti rumah pada awalnya. Rumah itu sudah semacam
hangus dan akhirnya dijadikan Museum mini. Museum ini memperlihatkan sisa-sisa
harta warga sekitar yang terkena erupsi / awan panas itu. Semua dikumpulkan
disini. Ada apa aja? Banyak! Bangkai sepeda motor, bangkai sapi, tulang
belulang hewan ternak, gelas-gelas meleleh, uang logam, alat-alat logam,
alat-alat rumah tangga, alat elektronik, alat tulis, dan masih banyak lagi. Disini
juga ada coretan-coretan tembok yang menceritakan tentang merapi. Selain itu
juga diberi tulisan, ini namanya ruang apa ex: Bekas Ruang Keluarga, Bekas
ruang tidur dll. Yang paling utama lagi adalah adanya bukti jam terjadinya
Erupsi tepat hari Jumat 5 November 2010 jam 12.05 dini hari. Jarum jam itu
lengket tak bergerak. Selain itu juga ada penjual souvenir-sovenir yang bisa
dijadikan kenang-kenangan lava tour. Barang-barang sisa erupsi ini, sengaja dikumpulkan
untuk memperlihatkan, ini loh sisa bencana waktu itu, dan ini lah sebenarnya
kuasa Allah. Astagfirullah…
|
Museum Sisa Harta Warga |
|
Bangkai Sapi |
|
Bangkai Sepeda Motor |
|
Sisa Alat-alat Warga |
|
Tulang Belulang |
|
Alat-alat Rumah Tangga |
|
Bukti Jam Erupsi |
|
Sisa Alat-alat Warga Lainnya |
|
Gelas Meleleh |
|
Bangkai TV |
|
Merapi Tak Pernah Ingkar Janji |
|
Suasan Museum |
Lanjut perjalanan. Kami naik lagi ke atas mendekati merapi. Katanya
sekitar 3 km dari puncaknya. Di tengah perjalanan, kami suguhi dengan lintasan
off road yang wow cukup menegangkan. Kami juga sempat berhenti untuk berfoto. Pemandangannya
Subhanallah… Indahnya ciptaan-Mu. Selain pemandangan indah, kami juga disuguhkan
pemandangan spot pertambangan batu dan pasir serta rumah Mbah Maridjan yang
masih jauh lagi jaraknya. Dan sampailah kami di spot kedua yaitu Bungker.
Bungker ini adalah sebuah ruangan bawah tanah tersembunyi yang dilindungi oleh
pintu besi yang cukup tebal. Berguna sebagai tempat menyelamatkan diri bagi
warga saat terjadi erupsi. Sebelum kesana, kami disuguhkan dengan pemandangan
yang luar biasa indah. Puncak rasanya uda di depan mata aja. Disini juga banyak
orang jualan, makanan, souvenir, madu, da nada satu lagi yang unik, Bungan
Edelweiss, bunga gunung. Baguuss bingiiitsss. Tapi sayang aku ga beli hahaha. Yok
lanjut, setelah selesai berfoto-foto dengan pemandangan yang jinjja yeppeuda,
kami turun untuk melihat Bungker. Setelah turun melewati jalanan bebatuan, kami
juga harus melewati tangga, barulah sampai di Bungker. Ruangan itu gelap dan
tak begitu luas. Katanya ini untuk kapasistas sekitar 50 orang. Pintu besi yang
kokoh dan cukup tebal yang menjadi penutup Bungker itu terlihat berkarat akibat
erupsi. Ya Allah, bagaimana rasanya berada dalam situasi seperti itu dan harus
berlindung di ruangan ini. Astagfirullah… Sungguh besar kuasa-Mu.
|
Neomu Yeppeo |
|
Gunung Merapi |
|
Bunker |
|
Pintu Bunker |
|
Identitas Bunker |
|
Penjual Bunga Edelweiss |
Sok, lanjut perjalanan ke spot terakhir. Lintasan pun
semakin menantang. Harap berhati-hati dan berpegangan erat! Lintasan kami untuk
menuju spot terakir ini adalaha lintasan turun, mau kembali gtu ceritanya. Ga kerasa
uda mau kelar aja. Dan spot terkakhir kami adalah melihat Batu yang menyerupain
wajah alien/ manusia dari samping kanan. Dan Heol! It’s real! Mirip banget
kayak muka alien. Aniya! Menurutku lebih mirip muka Voldemort! Asli! Matanya,
pipinya, lengkung hidungnya, mulutnya. Luar biasa! Mirip Voldemort! *ngaco*
batu ini cukup besar, dan mungkin merupakan efek erupsi juga. Yang menarik mata lainnya adalah pemandangan
tebing, jurang yang sangat dalam yang ternyata merupakan sungai dengan
kedalaman 50-200 meter. Mampus aja ~_~ dalam asli. Cuma waktu itu lagi kering,
jadi liatnya ya kayak jurang. Ngeri brooh!!
|
Batu Muka Alien |
Yep, it’s time to go now. Saatnya kembali turun dari Gunung
Merapi. Ternyata lintasan untuk pulang-pun masing-masing komunitas memiliki
rute yang berbeda-beda. Untuk komunitas kami, kami dilewatkan spot-spot yang
dijadikan spot penambangan seperti batu dan pasir, serta lintasan yang jalannya
ga nyantai banget. Dan yang lebih spesial lagi adalah basah-basahaaann! Melewati
sebuah spot pendek yang berisi genangan air yang cukup dalam. Pemandu langsung
memacu gas-nya. Mampus gue! Baju gue! Tas gue! Pegangaaannn pasrahh dan
byuurrrr! Berguncang-berguncang! Dan WOW! SERU BROHHH!!! Daebak!!! Jinjja! Ga seberapa
basah sih. Tapi aduh ga bisa dideskripsiinlaah. Seru pokoknyaaaa kampaayy! Perjalanan
kami terus lanjutkan hingga akhirnya sampai juga ke jalanan normal dan kembali
ke Tlogo Putri yang ternyata merupakan nama tempat wisata di kawasan Kaliurang
ini.
Yehet!! Sekian dulu reportase dari ku. Pengalaman yang luar
biasa banget yang perna ku dapat. Selain dapet pemandangan yang indahh luar
biasa, dateng kesinijuga membuat kita
sadar akan kuasa Allah SWT dan mengetahui bagaimana kondisi pasaca bencana
tersebut. Semoga sharing pengalaman ini, bisa bermanfaat bagi readers. Tempat recommended
banget buat yang liburan ke Yogyakarta. So Try it! See ya next time
yeoreobeuuuun annyeeoonggg!!! :D selamat mengikuti semester baru ^^ FIGHTING!!!
And Also, be ready for B.A.P, Bangtan Boys, BTOB, and C-Clown Comeback!! Yeehh!!
Terusin aja semua kambek Februari pas uda kuliah *banting laptop*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar