Selasa, 04 Februari 2014

[My Life Diary] Lava Tour - Tour Seru Keliling Kawasan Merapi

Annyeonghaseyo yeoreobeun!! Oraenmanida~ kkk ga kerasa, sebentar lagi aku masuk kuliah. Andwaeeeee! Aku masih pengen libur T^T dang a kerasa juga aku sudah sampai di masa-masa terakhir kuliah. Semoga aku bisa lulus sesuai dengan impianku. Amiiinnn!

Nah, ditengah hektiknya masa FRSan di kampus yang belum kelar juga, ditengah apdetan FF ku, aku mau sharing pengalaman nih, pengalaman yang seru, berkesan, ga akan terlupakan waktu liburan kemarin. Pengalaman ini aku dapat waktu liburan ku di Yogyakarta di hari-hari terakhir masa liburan yang beneran liburan. Ga nyangka banget bakal ke tempat bagus kemarin. So, tempat apa sih yang sebenernya aku kunjungin? Sebagus apa sih tempatnya Seseru apa pengalamanku? Check this out!


Liburan minggu kedua dan terakir nyantai-nyantai kemarin, aku dan keluargaku memutuskan untuk liburan ke Yogyakarta bersama alumni FK UNAIR ’84 teman-teman mama. Tiga hari dikelilingi oleh dokter-dokter. Kkk~ kami di sana mengunjungi beberapa tempat. Salah satu tempat yang DAEBAK dan seru adalah Gunung Merapi. Mwo? Gunung Merapi? Yap, kami mengikuti sebuah rangkaian wisata bernama Lava Tour, yaitu Tour mengelilingi kawasan Gunung Merapi yang sempat mengeluarkan awan panasnya pada 2010 lalu, yang menelan banyak korban termasuk sang pawang, Mbah Maridjan.

Menurut hasil interview (?) dengan si pemandu *lupa namanya*, tour ini sebenarnya sudah ada sejak lama. Namun, semenjak meletusnya Gunung Merapi waktu itu, tour ini semakin meluas dan semakin banyak dikenal oleh banyak orang. Di sini terdapat 8 komunitas yang menyediakan tour mengelilingi kawasan Gunung Merapi dengan bermacam-macam rute, salah satunya adalah Tlogo Putri, komunitas yang saat itu mengantar kami berkeliling. Dari Tlogo Putri sendiri terdapat 4 jenis rute yaitu Short, Medium, Long, dan gatau lupa namanya. Yang aku inget hanya kalo short ya bentar ja, medium itu rutenya sampai mampir ke rumah dan makam Mbah Maridjan, kalo Long kelilingnya lebih luas lagi, dan yang satunya aku lupa. Yang jelas, untuk tour kami disana adalah tour yang mengunjungi 3 spot yaitu museum, Bungker, dan Batu Alien Face. Nah, tour disana bukan jalan kaki, mendaki atau mengendarai mobil biasa, tapi OFF ROAD naik Jeep! Okay this is my first time ever! Semoga baik-baik aja. Waktu itu satu Jeep ku diisi oleh 5 orang. Karena dibelakang sedikit ga pewe karena harus diisi 4 orang, So ya aku berdiri aja. Oke, This is my first time dan aku harus berdiri. Nice! Ya gimana lagi duduk juga sakit -_-. Tak lupa menggunakan helm dan masker untuk keselamatan!

Perjalananpun di mulai. Awal-awal masih lancar. Tapi, semakin keatas tantangan pun dimulai. Jalanannya penuh bebatuan. Lebih tepatnya batu doang. Ga ada jalanan rata. Ya ini merupakan akibat dari meletusnya gunung merapi waktu itu. Asli geronjalan! That’s why lebih enak berdiri dari pada duduk di tempat yang keras karena ga cukup temoat duduk empuknya. Sakit broohh! Disana kami melewati tebing-tebing yang ternyata dulunya adalah sungai, dan jalan. Aku speechless. Ya Allah ini kah sisa-sisa letusan itu?

Merapi dari Atas Jeep

Bebatuan Sisa Erupsi
Naik sedikit, kami menjumpai sisa-sisa rumah, yang tak beratap, kosong, berumput, dan ada yang hanya berupa puing-puingnya saja. Yap, ini adalah sisa rumah warga sekitar yang terkena letusan itu. Disini aku lebih speechless lagi. Ini dulu rumah warga loh! Mereka hidup disini. Sekarang hanya tinggal puing-puingnya saja. Sungguh luar biasa dampak letusan itu. Mampu meluluh lantahkan segalanya yang ada disekitarnya. Bahkan menurut pemandu, efek dari letusan itu adalah munculnya spesies tanaman baru yang belum ditemukan sebelumnya. MasyaAllah~
Puing-Puing Rumah Warga

Sisa Rumah Warga

Sampailah kami di Spot pertama kami yaitu Museum. Tempat yang dijadikan Museum ini sebenarnya adalah Rumah dari bapak Kimin sekeluarga. Namun rumah itu sudah tidak seperti rumah pada awalnya. Rumah itu sudah semacam hangus dan akhirnya dijadikan Museum mini. Museum ini memperlihatkan sisa-sisa harta warga sekitar yang terkena erupsi / awan panas itu. Semua dikumpulkan disini. Ada apa aja? Banyak! Bangkai sepeda motor, bangkai sapi, tulang belulang hewan ternak, gelas-gelas meleleh, uang logam, alat-alat logam, alat-alat rumah tangga, alat elektronik, alat tulis, dan masih banyak lagi. Disini juga ada coretan-coretan tembok yang menceritakan tentang merapi. Selain itu juga diberi tulisan, ini namanya ruang apa ex: Bekas Ruang Keluarga, Bekas ruang tidur dll. Yang paling utama lagi adalah adanya bukti jam terjadinya Erupsi tepat hari Jumat 5 November 2010 jam 12.05 dini hari. Jarum jam itu lengket tak bergerak. Selain itu juga ada penjual souvenir-sovenir yang bisa dijadikan kenang-kenangan lava tour. Barang-barang sisa erupsi ini, sengaja dikumpulkan untuk memperlihatkan, ini loh sisa bencana waktu itu, dan ini lah sebenarnya kuasa Allah. Astagfirullah…
Museum Sisa Harta Warga

Bangkai Sapi

Bangkai Sepeda Motor

Sisa Alat-alat Warga

Tulang Belulang

Alat-alat Rumah Tangga

Bukti Jam Erupsi

Sisa Alat-alat Warga Lainnya

Gelas Meleleh

Bangkai TV

Merapi Tak Pernah Ingkar Janji

Suasan Museum


Lanjut perjalanan. Kami naik lagi ke atas mendekati merapi. Katanya sekitar 3 km dari puncaknya. Di tengah perjalanan, kami suguhi dengan lintasan off road yang wow cukup menegangkan. Kami juga sempat berhenti untuk berfoto. Pemandangannya Subhanallah… Indahnya ciptaan-Mu. Selain pemandangan indah, kami juga disuguhkan pemandangan spot pertambangan batu dan pasir serta rumah Mbah Maridjan yang masih jauh lagi jaraknya. Dan sampailah kami di spot kedua yaitu Bungker. Bungker ini adalah sebuah ruangan bawah tanah tersembunyi yang dilindungi oleh pintu besi yang cukup tebal. Berguna sebagai tempat menyelamatkan diri bagi warga saat terjadi erupsi. Sebelum kesana, kami disuguhkan dengan pemandangan yang luar biasa indah. Puncak rasanya uda di depan mata aja. Disini juga banyak orang jualan, makanan, souvenir, madu, da nada satu lagi yang unik, Bungan Edelweiss, bunga gunung. Baguuss bingiiitsss. Tapi sayang aku ga beli hahaha. Yok lanjut, setelah selesai berfoto-foto dengan pemandangan yang jinjja yeppeuda, kami turun untuk melihat Bungker. Setelah turun melewati jalanan bebatuan, kami juga harus melewati tangga, barulah sampai di Bungker. Ruangan itu gelap dan tak begitu luas. Katanya ini untuk kapasistas sekitar 50 orang. Pintu besi yang kokoh dan cukup tebal yang menjadi penutup Bungker itu terlihat berkarat akibat erupsi. Ya Allah, bagaimana rasanya berada dalam situasi seperti itu dan harus berlindung di ruangan ini. Astagfirullah… Sungguh besar kuasa-Mu.

Neomu Yeppeo

Gunung Merapi

Bunker

Pintu Bunker

Identitas Bunker

Penjual Bunga Edelweiss
Sok, lanjut perjalanan ke spot terakhir. Lintasan pun semakin menantang. Harap berhati-hati dan berpegangan erat! Lintasan kami untuk menuju spot terakir ini adalaha lintasan turun, mau kembali gtu ceritanya. Ga kerasa uda mau kelar aja. Dan spot terkakhir kami adalah melihat Batu yang menyerupain wajah alien/ manusia dari samping kanan. Dan Heol! It’s real! Mirip banget kayak muka alien. Aniya! Menurutku lebih mirip muka Voldemort! Asli! Matanya, pipinya, lengkung hidungnya, mulutnya. Luar biasa! Mirip Voldemort! *ngaco* batu ini cukup besar, dan mungkin merupakan efek erupsi juga.  Yang menarik mata lainnya adalah pemandangan tebing, jurang yang sangat dalam yang ternyata merupakan sungai dengan kedalaman 50-200 meter. Mampus aja ~_~ dalam asli. Cuma waktu itu lagi kering, jadi liatnya ya kayak jurang. Ngeri brooh!!

Batu Muka Alien
Yep, it’s time to go now. Saatnya kembali turun dari Gunung Merapi. Ternyata lintasan untuk pulang-pun masing-masing komunitas memiliki rute yang berbeda-beda. Untuk komunitas kami, kami dilewatkan spot-spot yang dijadikan spot penambangan seperti batu dan pasir, serta lintasan yang jalannya ga nyantai banget. Dan yang lebih spesial lagi adalah basah-basahaaann! Melewati sebuah spot pendek yang berisi genangan air yang cukup dalam. Pemandu langsung memacu gas-nya. Mampus gue! Baju gue! Tas gue! Pegangaaannn pasrahh dan byuurrrr! Berguncang-berguncang! Dan WOW! SERU BROHHH!!! Daebak!!! Jinjja! Ga seberapa basah sih. Tapi aduh ga bisa dideskripsiinlaah. Seru pokoknyaaaa kampaayy! Perjalanan kami terus lanjutkan hingga akhirnya sampai juga ke jalanan normal dan kembali ke Tlogo Putri yang ternyata merupakan nama tempat wisata di kawasan Kaliurang ini.

Yehet!! Sekian dulu reportase dari ku. Pengalaman yang luar biasa banget yang perna ku dapat. Selain dapet pemandangan yang indahh luar biasa, dateng kesinijuga  membuat kita sadar akan kuasa Allah SWT dan mengetahui bagaimana kondisi pasaca bencana tersebut. Semoga sharing pengalaman ini, bisa bermanfaat bagi readers. Tempat recommended banget buat yang liburan ke Yogyakarta. So Try it! See ya next time yeoreobeuuuun annyeeoonggg!!! :D selamat mengikuti semester baru ^^ FIGHTING!!! And Also, be ready for B.A.P, Bangtan Boys, BTOB, and C-Clown Comeback!! Yeehh!! Terusin aja semua kambek Februari pas uda kuliah *banting laptop*


Tidak ada komentar:

Posting Komentar