Annyeonghaseo chingudeul... Long time no see you all.. kekekeke :p It’s been a long time not to post something in my blog. Semester dua ini rempong banget tugasnya.. Bisa dibilang tiada hari tanpa tugas. Hyaaaah!~ and finally, aku bisa ngepost sesuatu d blog karena sekarang UDA LIBURAN \^o^/ (padahal masi galau nilai). Kalo yang lain pada liburan gatau kemana, atau pulang ke kampung halaman, sekarang adalah waktunya untukku melakukan hobi ku yang terhambat, ngeBlog (kalo fangrirling sih masih bisa). Hahahah XD. Kali ini aku mau lanjutin perjalanan ku waktu di Bandung bulan Februari lalu *expired woy* hahaha. Maap kalo rada2 lupa >< Check this out!
Sampai di penginapan. Maunya kita party dulu, alias unjuk bakat cover dance. Apa daya, males dan capek melanda. Akhirnya kami memutuskan untuk meracau lagi, berbicara tentang pengalaman hari ini dan rencana untuk besok, sambil diiringi lagu-lagu Super Junior yang berasal dari handphoneku. Namun kita tak pernah tau, bahwa meracau malam itu adalah meracau kita sebelum kejadian ekstrim luar biasa pertama kali dalam sejarah kehidupan kita, terjadi.
Sebenernya apa yang terjadi? Malam itu, semua sudah terlelap menuju alam mimpi. Tidak ada satu pun dari kami mempunyai firasat buruk sebelumnya. Entah angin apa yang membangunkanku. Aku terbangun sekitar pukul setengah 4 pagi. Suasana dikamarku saat itu, biasa saja, Depo dan Sovi tidur. Namun situasi diluar sana terdengar ramai dengan diiringi suara ledakan-ledakan mirip kembang api, juga ada suara mobil dibunyikan. Tak jarang ada yang berteriak, “tungguin gue woy!”. Oh, mungkin mereka habis pesta kembang api lalu pulang, pikirku. Aku memutuskan untuk diam saja dan kembali tidur, namun tidak bisa. Perasaanku tidak enak dan mengatakan ada sesuatu yang terjadi? Keadaan semakin ramai. Mobil-mobil makin bnyak yang dinyalakan. Aku turun dari tempat tidurku. Ku buka jendela, jreeng! Jendelaku tidak tembus pandang dan aku malas membukanya *kan malu diliat orang dalam keadaan baru bangun gini, image gue bisa rusak /plak*. Aku berjalan ga jelas dikamar kayak setrikaan.
Tetap. Perasaanku begitu berat dan tidak enak. Aku pun bertanya-tanya, sebenarnya apa yang terjadi, sampai pada akhirnya ada seseorang yang menggedor jendelaku dengan kencangnya sambil berteriak, “WOYY DEK BANGUN! KEBAKARAN!!!” Astagfirullah! Seketika, hatiku langsung mencelos (apasih). Reflek aku langsung membangunkan kedua temanku. “Woy!! Bangun wooy!! Kebakaran!” beruntung Depo dan Sovi langsung bangun. Dalam keadaan panik dan kudu nangis, kami menyelamatkan barang-barang yang penting dan bisa diselamatkan seperti HP dan baju2. Kami asal comot barang-barang yang berserakan di meja, kamar mandi selama ada waktu dan tempat yang cukup untuk menyimpannya. Bahkan kedua temanku masih sempat menyelamatkan kue-kue yang kami bawa *sayangnya, celana jins Depo ketinggalan* XD.
Begitu kubuka pintu kamar, api sudah koar-koar di rumah sebelah yang berdempetan dengan penginapan kami. Ya Allah.. selamatkan kami.. ijinkan kami untuk keluar dulu dari rumah ini. Hanya itu pintaku saat itu. Kami keluar kamar dengan terburu-buru dengan tetap memakai baju tidur kami. Saking paniknya. Sovi hampir menutup pintu kamar, padahal aku masih di dalem (T____T jgn tinggal akuuu!). sudah begitu, pintu kaca yang menuju keluar juga hanyha bisa terbuka sedikit. Depo berusaha untuk embukanya lebih lebar, namun gagal. Beruntung, kami masih bisa meleweati pintu kaca yang terbuka hanya sedikit itu. Suasana diluar sangat luar biasa. Banyak orang berjalan mondar-mandir sambil menyelamatkan barang dan kerabatnya. Kami segera menuju pinggir jalan rasa. Disana sudah ada beberapa orang yang sedang menyaksikan kebakaran, juga ada beberapa orang yang terlihat merapikan barang bawaan yang telah mereka selamatkan. Aku membawa kedua temanku menuju tempat yang jauh dari kebakaran itu, tapi si Depo malah marah karena tempat yang jauh dari tempat kebakaran itu adalah tempat yang gelap (aku cuma mau bawa kalian jauh-jauh dari tempat itu bukan nakutin kamuuu -____-“). Depo makin kudu nangis disini. Don’t know what to do. Dan beruntung orang tua depo juga ikutan liburan dan sedang menginap di hotep di daerah Cihampelas. Langsunglah kami berencana untuk kesana. Tukang taksi yang kami akan cari, ternyata ada di antara orang yang menyaksikan kebakaran. Langsunglah kami menghampirinya dan pergi menuju hotel Aston itu. Seiring kepergian kami, petugas pemadam kebakaranpun datang.
Sesampainya di hotel Depo’s appa langsung mengampiri kami dan memesankan kami sebuah kamar. Yah kondisi kami masih acak-acakan. Kami menggungsi kesini. Panik, lost our mind, shock itulah yang kami rasakan. Setelah prosedur pemesanan beres, kami segera menuju kamar kami untuk beristirahat dan menaruh barang-barang kami. Depo langsung ke kamar keluarganya untuk bertemu dengan keluarganya terlebih dahulu. Aku dan Sovi tinggal di kamar, untuk melihat barang-barang apa saja yang berhasil kami selamatkan. Ternyata banyak juga barang yang masih sempat kami selamatkan. Selain itu, kami masih tidak percaya bahwa kami berhasil menyelamatkan diri, padahal menurut pengamatanku, kami lah yang paling terakhir menyelamatkan diri. Pikiran ku dan sovi pun masih mengambang. Tak lama, Depo kembali ke kamar kita. Kami menunggu pagi dengan menonton tv, baca buku, makan camilan, dan berceritta, mereview kejadian yang baru saja kami lalui.
Pagi datang. Kami keluar kamar untuk mencari udara karena tiba-tiba kami merasa bosan berada di dalam kamar. Pagi di Bandung cukup dingin. Kami duduk-duduk di pinggir kolam renang. Still lost our mind, still can’t believe it. pikiran kami melayang sambil bertukar cerita tentang kejadian yang barusan kami alami. Bersyukur Allah masih menyelamatkan kami. Terimakasih ya Allah... apa jadinya kalo kami terjebak disana >,<. Di tengah kegalauan kami, aku dan Depo masih sempet-sempetnya nemu cowok imut /plak. Seorang namja (lebih tepatnya oppa) yang akan membersihkan kolam renang dan mengambil alat pembersih didekat kami duduk. Omo, neomu kyeopta >,< aku dan Depo langsung senyum-senyum sendiri (suhh emang ya cowo bandung banyak yang locooo). Sedangkan Sovi? Dia gak sadar -___-“. Tak lama kami bersantai di pinggir kolam renang, kami segera kembali ke kamar, mandi, sarapan dan langsung melanjutkan perjalan kami di hari terakhir.
Well, seingetku hari ketiga ini kami memutuskan untuk kembali ke penginapan untuk melihat keadaan di sana dan mengambil barang kami yang masih ketinggalan (kali aja masih ada). Dan alhamdulillah penginapan kami tidak itu terkena kebakaran, dan barang-barang kami yang tertinggal masih ada dan bisa kami selamatkan. Ibu penjaga penginapan sudah kembali dan masih terlihat shock serta pasrah. Kasihan sekali karena banyak dari tamunya yang pergi dan tak kembali, meskipun ada beberapa yang kembali. Dengan alasan keamanan dan kenyaman, kami memutuskan untuk check out dari penginapan itu. Semoga ibu itu sekarang baik-baik aja >,<.
Selesai menyelamatkan barang-barang, kami melanjutkan untuk menyusuri setiap factory outlet yang ada di distrik factory outlet yang kabarnya harga-harga di sana murah2. Untunglah cuaca sedang tidak terlalu panas, meskipun masih ada sinar matahari. Kami menyusuri jalan, factory outlet dari pucuk ke pucuk, dari toko ke toko, dari jalan ke jalan, sedangkan pak Alfa menunggu di awal titik berhenti kita tadi. Aku hampir ga beli apa2. Akirnya aku membelikan adikku sebuah kaos v neck taraf normal, dan sovi membelikan kaos untuk adik-adiknya. Cukup lama juga kami menyusuri distrik ini. Seharian meeeen!! Sampe gempor ini kaki ~______~
Hari sudah sore. Waktunya shalat dhuhur dan makan siang. Kami memutuskan untuk makan siang di kafe yang terkenal dengan yogurtnya (asli gue lupa nama tempatnya *fail*). Aku dan Depo memesan yogurt rasa coklat (ceritanya menghindari kecutnya yogurt kalo ditambah dengan rasa buah) dan sovi memesan rasa stroberi. Kami juga memesan surabi manis untuk menemani santap yogurt ini. Jjang-jjang!! Yogurt datang, kami siap coba, dan...... oh men!! Asli ni yogurt rasa coklat kecut abiiiiss ~____~ maunya mengidar dari rasa kecut, malah dapet begini. Aku dan Depo coba pny Sovi, karena keliatannya dia fine-fine aja ga kayak kita yang uda gulung-gulung karena kena kecutnya yogurt *lebay*. Rasanya maniiiis~ betterlah dari pny kita T___T dan kami baru sadar, kalo yang rasa coklat ini dari yogurt plain (asli) dan diberi bubuk coklat, sedang punya Sovi, sepertinya diolah terlebih dahulu makanya kecutnya tidak begitu kuat. Bagi pecinta yogurt saya sarankan ke tempat ini, karena tempatnya uda fenomenal banget ;). Just try it okai?? Hehehe. Kami menikmati siang di tempat itu dan setelah itu langsung bergegas ke PVJ untuk menonton SS3 3D day two!! Wohooo!!
Kami tiba di PVJ dan apa yang terjadi? Parkiran full!! Tapi untungnya masi ada tempat untuk pak alfa memakirkan mobilnya. Maklu, karena waktu itu hari sabtu, jadi jelas aja kalo PVJ rame. Kalo parkiran rame, berarti mallnya rame. Tepat sekali! PVJ saat itu benar-benar lebih rame dari pada kemarin. Dan saat kami tiba di Blitz, orang-orang yang akan menonton film lebih banyak dari kemarin, terutama para ELF yang akan nonton SS3 3D. Banyak sumpaaa~ tumpek blek disini. Situasi photo corner pun lebih padat dari kemarin (untung kemarin uda foto). Saat kami ke lantai dua, tempat dimana studio kami berada, ternyata sudah cukup penuh dengan orang-orang yang akan nonton. Kami cukup kesulitan menemukan tempat duduk untuk menunggu sampai pintu studio terbuka (aslinya gamau ngemper ini ceritanya).
Setelah menunggu lama, akhirnya pintu studio terbuka. Antrian untuk masuk ke studio cukup ramai dan panjang. Perlahan tapi pasti, kita ikutan antri dan masuk ke studio dengan hati-hati (lebay). Kami segera menuju tempat duduk kami sesuai yang tertera pada tiket. Yap, posisi kami cukup nyaman. Dan ada yang berbeda dari kemarin. Kalau suasana nonton kemarin yang bisa dibilang cukup tenang, kalau yang sekarang, waah lebih heboooh, lebih rame, lebih bnyak teriakan-teriakan yang terdengar. Tapi tetep aja kita stay cool. Nyahahahaha LOL!
Kurang lebih, kesan kita saat nonton SS3D day two sih relatif sama. Yang jelas dihari kedua ini, fokus pada scene-scene yang kemarin kelewatan atau scene-scene yang favorit hohoho *apa ya scene favoritnya?* :p. Selese nonton, kita langsung menuju musholla untuk sholat. *kagak pake dah tu yang namanya foto2 di photo corner. Rame euy!*. Selepas magrib, kita ada janji dengan temen kita yang ada di Bandung, Ida! Ida yang sedang berkuliah di ITB ini, janji mau nraktir kita karena dia habis ultah, hohoho. Sekalian pumpung ITB lagi ada acara ITB Fair, cus lah kita menuju ke ITB Fair yang tempatnya juga di ITB buat minta traktiran Ida sekalian liat ITB tu kyak mana.
Jreng jreng jreng!! Daerah sekitar ITB RAME RUWET MAK! *lebay*. Karena ada acara ITB Fair ini sepertinya. Menjangkaunya cukup sulit. Ga ada parkiran yang kosong. Alhasil, kita parkir di depan sebuah rumah makan *maap yee*. Semoga pak Alfa bisa melobi si tukang parkirnya supaya bisa tetep diijinin parkir disitu. Amin.
Kami pun jalan kaki menuju pintu masuk ITB. GELAP DINGIN SEREM. Itulah yang kami rasakan. Maklum di kampus orang. Dan ternyata Ida belum di tempat. Mampus! Kami mencoba menghubungi teman kami yang lain yang juga berkuliah di ITB, and we got nothing. Arinta lagi ga bisa dateng. Dahlan ga bisa dihubungi. Alhasil kita mbambong di pinggir pintu masuk. Bosan, jenuh, digigit nyamuk dan dingin melanda. Kami akhirnya memutuskan untuk mencoba menyusuri ITB Fair dengan segenap kemampuan kami. Mak! Ruame POL! Kayak dawet! Ada berbagai macam stan disana mulai pakaian, aksesoris, game, makanan, bahkan rumah hantu pun ada. Sempet takut sama costplay salah satu stan game dan ditambah dengan backsound mencekam makin mendukung suasana yang makin mencekam ini. Akhirnya kami memilih untuk duduk di depan ruang himpunan TI yang deket rumah hantu sambil celingukan nunggu Ida.
“Ida kamu dimanaaaa???” itulah yang ada di kepala kami. Sampai akhirnya Ida menghubungi kami. Sayangnya Ida gak tahu tempat kita menunggu. Akirnya kita cari spot lain. Deket perempatan antara stan pakaian aksesoris, makanan, games dan parkiran. Lebih tepatnya dibawah lampu. Ditemenin dinginnya suasana di ITB, plus backsound yang makin lama makin mencekam, kami menunggu Ida sambil terus berharap “Ida cepet dateng sebelum hal-hal lain terjadi~” *abaikan*
Jreeeeeng!!!! Ida finally datengg! Yeah!!! Ia di temenin sama namja chingunya yang jauh-jauh dateng dari Jogja*kalo gasalah* buat kasi kejutan di hari ultah Ida. So sweet >< *plak*. Kami mulai menyusuri ITB Fair kembali. Muter-muter pusing kayak dawet, akirnya kami memutuskan untuk berhenti membeli snack yang menjadi traktiran dari Ida. Di sana kami bertemu temen-temen kami yang juga berkuliah di ITB. Ada senior kami dulu juga rupanya. Ohya ohya, ada kejadian unyu disini *seingetku. Maklum, uda lama kejadiannya /sob*. Jadi ceritanya Ida sama masnya terpisah. HP kalo gasalah lagi mati juga waktu itu. Sama sekali ga keliatan batang hidungnya gatau kmn. Pasrah aja deh. Akhirnya kami tetap di tempat, menunggu dan berharap masnya Ida bisa menemukan Ida, sambil bercengkrama dengan yang lain. Cerita-cerita, makan-makan, macem-macem wes. Dan jreeng!! Finally, masnya Ida dateng! Bawa minum buat Ida pula. Maaaakkk sekalianya ilang, bawain minum pula! Envyyyyy *dihajar masa*. Aku, Depo, Sovi sampe gigling2 sendiri, referensi FF katanya. Muahahahah XD. Setelah selese melepas kangen sama Ida, Aku Depo Sovi memutuskan untuk pulang karena Ida sama masnya mau masuk rumah hantu, pluuss besoknya kita juga harus pulang *sedih*. Makasi banget buat Ida uda nemenin kita yang ilang di ITB dan uda traktir kita pisang goreng coklat. Dan maaf buat masnya uda bikin mas sama Ida kepisah bentar. Hehehehe. Kami pun pulang dan kembali kehotel. Tak lupa kami mengucapkan terima kasih ke pak Alfa yang uda mendampingi kami keliling Bandung. Malam terakhir kami di Bandung, berlalu dengan indahnya..
Pagi pun tiba. Kami segera packing, membereskan barang-barang kami, dan siap untuk pulang. Tak lupa kami membeli beberapa camilan untuk kami jadikan oleh-oleh. Dan tak lupa beli Batagor. Hahahaha. Setelah semua siap, kami pun bersiap meninggalkan Bandung dan menuju ke Jakarta karena kita akan ada flight di sana.
Di Bandara. Sambil menunggu pesawat kami, kami mengulang cerita-cerita kami saat kunjungan kemarin. Meskipun lelah melanda, kami tetap bercerita-cerita sambil galau masalah FRSan. Maklum lah liburan uda mau abis tu ceritanya. Dan tiba-tiba ide buat next trip kita adalah~~~ BALI! Yeaah!! Semoga bisa kewujud suatu saat. Amiin.. waktu flight kami tiba dan kami pun pulang ke Surabaya tercinta.
Thanks to: Depo yang sudah memotivasiku buat coba minta ijin liburan ke Bandung yang berkahir manis. Sovi, yang ikutan nonton dan juga tetap mencoba mempertahakan supaya tetep bisa berangkat bareng kami. Tia yang dukung kami buat berangkat. Tante Lis dan Om Bagus yang uda cariin mess dan mobil beserta pak Alfa untuk kita selama di Bandung dan juga GRATISnya ini yang ga bole ketinggalan. Salam buat adek Aziz yang neoumu neomu kyeopta. Makasi banget. Pak Alfa, yang nemenin kita keliling di Bandung, nungguin kita yang stay di PVJ kelewat lama. Maap ye pak, kita sampe berandai-andai tentang “twitter Pak Alfa” yang kocak abis imajinasi kita, hahaha. Papa mama dan kakaknya Depo makasi buanyaaak!! Maaf sudah merepotkan dan makasi buat bantuan dan dukungannya. Maaf uda ngerepotin nganter aku pulang kerumah sampe-sampe Depo kelaperan *maaaaaap ><* Mama papanya Sovi, makasi uda ijinin Sovi buat berangkat. Ibu penjaga mess makasi banyak messnya. Meskipun pertemuan cuma sebentar dan berakhir menyedihkan karena kebakaran, tapi kami berharap semoga ibu bisa cepet bangkit lagi. Buat yang jual tiket SS3 3D, makasi bnyak tiketnya. SM Entertaiment, makasi uda nyiarin SS3 3D di Indonesia, meskipun di Bandung. Paling tidak aku bisa liat oppars versi 3D sebelum pada akhirnya suatu saat nanti *amin* aku bisa ketemu oppars sesungguhnya. Mama, papa makasi uda ijinin aku liburan. Semoga next trip aku dibolehin lagi dan dapet pengalaman menarik lagi.
Tetep inget perjalanan ini ya chingu... semoga suatu saat nanti kita bisa berangkat lagi dan dapet pengalaman dan perjalanan yang lebih menarik lagi. Neomu neomu gomawoyo. Geurigo, SARANGHAEYO :D. Annyeong~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar