Hai hai semuaaa!! Kembali lagi nih di postingan baru. Jangan
bosen bosen ya liatin update-an dari ku hihihihi *amin kalo beneran ada yang
baca* * thanks readers and visitors*. Seperti yang ku bilang sebelumnya,
perjalan mencicipi restoran Korea belum berakhir. Kayaknya tiap taun atau
semester selalu rutin? Karena ceritanya sekalian gathering sama temen-temen
multi fandom (?) jadi topiknya macem-macem yang diomongin wakakakak. Yep, jika
perjalanan icip-icip resto korea sebelumnya ditemenin Depo, Situl dan kakaknya
Depo, kali ini kembali dengan peserta tetap yaitu si TiaHae, SoviHyuk, dan
DepoWook. Jadi kemana kita sekarang? Yoook lah mari disimak!
Our next target adalah salah satu resto Korea yang kayaknya
masi tergolong baru di Surabaya. Gangnam Authentic Korean Restaurant, itulah
namanya. Tenang, lokasinya bukan di Gangnam maupun jalan blablabla gang 6
nomer sekaian, tapi berada disekitar Graha Famili yaitu di Plaza Graha Famili A
18-19 Surabaya. Kalo emang ga diniatin kesini, kayaknya agak susah untuk
menemukannya, karena lokasi restoran korea ini ga di pinggir jalan atau di
lokasi yang banyak dilewatin banyak orang. Harus masuk dulu agak ke dalam
daerah ruko (?) di plaza Graha Famili. Lalu bakal terlihat papan plang penunjuk
jalan yang mengarahkan ke restoran ini.
Sampailah kami di Gangnam. Salah. Gangnam Authentic Korean
Restaurant maksutnya. Hahaha. Kondisinya waktu itu….. lagi sepi. Gatau kenapa
sepi. Kayaknya karena bukan jam makan siang? Sekitar jam 2 siang. Kayaknya Cuma
kami doang yang waktu itu sampe disana. begitu datang, kami langsung memilih
meja makan yang ada kursi empuknya sampe rebutan hahahaha. Setelah duduk,
pelayan pun datang menghampiri kami dan memberikan kami buku menu. Pelayan
disini biasa aja. Seragam Cuma kaos. Uda gitu aja. Dan kalo biasanya ada resto
korea yang pelayannya musti berok-berok osooseyo tiap ada pelanggan dateng, nah
disini biasa aja. *skip* Kami langsung melihat-lihat menu dan terpukau. Tidak
terlalu banyak menu yang di hadirkan. Kayaknya cuma makanan-makanan yang
tergolong terkenal (?) macem berbagai jenis tteokpokki, kimbab, sup, dan
daging. Kecewanya adalah pajeon atau martabak korea kesukaan kami ga ada
huhuhuhu. Yauda deh cari menu lain. Hiks.
Menu yang kami pilih waktu itu, tak lain dan tak bukan
adalah tteokpokki. Ada 3 jenis pilihan Tteokpokki di resto ini yaitu yang
biasa, dengan keju, dan dengan ramyun atau mie. Kami pilih yang Tteokpokki
biasa seharga 35ribu. Ada suatu menu yang berhasil menarik mata kami yaitu
Odengtang. Makanan ini adalah sejenis sup tempura atau fishcake yang sudah
tertusuk dengan tusukan sate. Setauku kalo di Korea sana biasa dijual di
pinggir-pinggir jalan macem Tteokpokki *cmiiw*. Di resto-resto Korea yang
sebelumnya kami coba, entah memang ga ada atau kami ga nemu menu ini. Sok lah
mencoba menu baru si Ondengtang ini dengan harga 119ribu. Tak lengkap rasanya
kalo tanpa daging. Yah sempet bingung mau pilih apa karena harganya lumayan
mahal rata-rata. Lalu kami memutuskan untuk memesan Galbisal (US) dengan harga
240ribu yang ternyata ga bisa kami grill sendiri. Kecuali kalo pesennya 2
porsi. Yauda deh iyain aja. Kami juga memesan 2 mangkok nasi yang semangkoknya
seharga 10ribu. Untuk minum, kami hampir saja memesan minum. Syukurlah kami
ditawari kalo ada gratisan yaitu ocha alias teh yang terbuat dari air rebusan
jagung seperti biasa kita jumpai di resto korea pada umumnya. Yauda bang yang
gratisan aja! Wakakak. Selesai memesan kami pun menunggu dengan sabar sambil
ngegosip cantique.
Ditengah kami menunggu datanglah alat makan kami. Sendok,
sumpit, dan piring kecil. Sendok dan sumpit yang disajikan menyerupai di Korea
sana yaitu sumpit besi gepeng dan sendok bulat bergagang panjang. Favorit
lahh!! Tak lama kemudian side dish pun datang. Sederhana dan tidak terlalu
banyak. Ada Pajeon (ternyata jadi side dish), kimchi, dadar gulung, cah wortel lobak, terong, cah
sosis, dan sambal lobak.
Tak berapa lama kemudian datang menu kami Tteokpokki.
Yah porsi nya ga seberapa banyak, kuah sausnya yang lumayan banyak dan ada
tambahan telur rebusnya. Yah meskipun ga banyak, tapi semua pasti kebagian kok
Menu berikutnya adalah Odengtang. Waaahhh ini nih yang
manteb. Disajikan dengan pot ukuran sedang. Isinya cukup banyak, cukuplah kalo
dibagi untuk orang 4. Isinya ada fishcake, sejenis sosis? Atau tempura gitu,
dan telur rebus. Kuah nya juga banyak, ga pelit dan panas dengan asap mengepul.
Wohooo kenyang lah ini!
Yang datang paling terakir adalah daging. Hhmmm agak
mengecewakan. Ga seberapa banyak, hanya di sajikan di atas hotplate. Tak berbumbu. Kering. Bumbu cocolannya si
ada. Tapi ga banyak dan semacam tidak menimbulkan gairah makan (?) padahal
biasanya kalo urusan daging kami selalu rebutan wahahaha. Sawangane ga kenyang
nih. Untungnya ada Odengtang. Kenyang-lenyangin dah tu pake kuahnya wakakakak.
Let’s try. Rasa side dishnya ya biasa aja. Pajeon agak-agak
hambar, sosisnya biasa, terong lumayan, dadar gulung biasa aja, lobak dan cah
sayur gatau rasanya, dan kimchi lumayan pedas dan kecut.Rasa Tteokpokki nya
enak. Empuk semi-semi uda dipotongin gitu. Ada fish cake dan wortelnya juga. Rasa
sausnya ga seberapa pedes dan menurutku lebih cenderung manis. Cocok deh
rasanya lumayan. Rasa daging ya seperti yang bisa dilihat. Karena kering tak
berbumbu ya uda hambar. Dicocol ke bumbunya juga bumbunya agak asin. Uda ga
seberapa anget. Cukup empuk. Untungnya ada saus Tteokpokki yang lumayan enak. Dikombinasiin
cocok juga siik. Dan seperti yang dikatakan sebelumnya, daging ini tidak
menimbulkan gairah makan daging kami waktu itu. Bahkan waktu pulang pun masih
sisa! Padahal biasanya rebutan dan ga akan disisain. Seharusnya lebih enak kalo
pas dipanggang dicelup atau olesin bumbu dan bumbunya juga masi sedikit bersisa
di piring saji. Atau bumbu celup yang lebih berasa, manis misalnya. Lanjut ke
Odentang. Ini nih! Favorit!! Dengan harga segitu tadi, isinyanya lumayan
banyak. Seorang dapet sekitar 2 tusuk fish cake dan 1 tusuk tempura yang
masing-masing ukurannya cukup besar. Kenyang juga dengan kuah yang rasanya enak
dan gurih, ga ada rasa aneh. Favorit banget lahh. Odengtang ini yang sukses bikin
kami kenyang. Aku aja sampe makannya selese belakangan sendiri karena Odentang.
Kenyaaanggg.
Setelah kenyang makan, ngobrol2, check-in2, waktunya bayar. Alhamdulillah…
ga ada service tax. Adanya tax biasa sebesar 10 persen. Jadi masing-masing dari
kami mengeluarkan sekitar 113ribu dengan menu sedemikian rupa. So, yang penasaran monggo coba ke resto yang
kayaknya tergolong baru ini. Mungkin sekitar tahun 2013 berdiri karena baru
join facebook sekitar Februari 2013. Jangan lupa kalo panggil pelayannya, pake
bel yang ada disamping meja. Ga perlu teriak-teriak atau lambai-lambai tangan. Selamat
mencoba chingu! See ya on the next updates! Ppyong!
credit : Gangnam Authentic Korean Restaurant's facebook page (logo dan gedungnya), My Documentaries.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar