Senin, 01 September 2014

[My Life Diary] Welcome to Gangnam

Hai hai semuaaa!! Kembali lagi nih di postingan baru. Jangan bosen bosen ya liatin update-an dari ku hihihihi *amin kalo beneran ada yang baca* * thanks readers and visitors*. Seperti yang ku bilang sebelumnya, perjalan mencicipi restoran Korea belum berakhir. Kayaknya tiap taun atau semester selalu rutin? Karena ceritanya sekalian gathering sama temen-temen multi fandom (?) jadi topiknya macem-macem yang diomongin wakakakak. Yep, jika perjalanan icip-icip resto korea sebelumnya ditemenin Depo, Situl dan kakaknya Depo, kali ini kembali dengan peserta tetap yaitu si TiaHae, SoviHyuk, dan DepoWook. Jadi kemana kita sekarang? Yoook lah mari disimak!

Our next target adalah salah satu resto Korea yang kayaknya masi tergolong baru di Surabaya. Gangnam Authentic Korean Restaurant, itulah namanya. Tenang, lokasinya bukan di Gangnam maupun jalan blablabla gang 6 nomer sekaian, tapi berada disekitar Graha Famili yaitu di Plaza Graha Famili A 18-19 Surabaya. Kalo emang ga diniatin kesini, kayaknya agak susah untuk menemukannya, karena lokasi restoran korea ini ga di pinggir jalan atau di lokasi yang banyak dilewatin banyak orang. Harus masuk dulu agak ke dalam daerah ruko (?) di plaza Graha Famili. Lalu bakal terlihat papan plang penunjuk jalan yang mengarahkan ke restoran ini.


Sampailah kami di Gangnam. Salah. Gangnam Authentic Korean Restaurant maksutnya. Hahaha. Kondisinya waktu itu….. lagi sepi. Gatau kenapa sepi. Kayaknya karena bukan jam makan siang? Sekitar jam 2 siang. Kayaknya Cuma kami doang yang waktu itu sampe disana. begitu datang, kami langsung memilih meja makan yang ada kursi empuknya sampe rebutan hahahaha. Setelah duduk, pelayan pun datang menghampiri kami dan memberikan kami buku menu. Pelayan disini biasa aja. Seragam Cuma kaos. Uda gitu aja. Dan kalo biasanya ada resto korea yang pelayannya musti berok-berok osooseyo tiap ada pelanggan dateng, nah disini biasa aja. *skip* Kami langsung melihat-lihat menu dan terpukau. Tidak terlalu banyak menu yang di hadirkan. Kayaknya cuma makanan-makanan yang tergolong terkenal (?) macem berbagai jenis tteokpokki, kimbab, sup, dan daging. Kecewanya adalah pajeon atau martabak korea kesukaan kami ga ada huhuhuhu. Yauda deh cari menu lain. Hiks.


Menu yang kami pilih waktu itu, tak lain dan tak bukan adalah tteokpokki. Ada 3 jenis pilihan Tteokpokki di resto ini yaitu yang biasa, dengan keju, dan dengan ramyun atau mie. Kami pilih yang Tteokpokki biasa seharga 35ribu. Ada suatu menu yang berhasil menarik mata kami yaitu Odengtang. Makanan ini adalah sejenis sup tempura atau fishcake yang sudah tertusuk dengan tusukan sate. Setauku kalo di Korea sana biasa dijual di pinggir-pinggir jalan macem Tteokpokki *cmiiw*. Di resto-resto Korea yang sebelumnya kami coba, entah memang ga ada atau kami ga nemu menu ini. Sok lah mencoba menu baru si Ondengtang ini dengan harga 119ribu. Tak lengkap rasanya kalo tanpa daging. Yah sempet bingung mau pilih apa karena harganya lumayan mahal rata-rata. Lalu kami memutuskan untuk memesan Galbisal (US) dengan harga 240ribu yang ternyata ga bisa kami grill sendiri. Kecuali kalo pesennya 2 porsi. Yauda deh iyain aja. Kami juga memesan 2 mangkok nasi yang semangkoknya seharga 10ribu. Untuk minum, kami hampir saja memesan minum. Syukurlah kami ditawari kalo ada gratisan yaitu ocha alias teh yang terbuat dari air rebusan jagung seperti biasa kita jumpai di resto korea pada umumnya. Yauda bang yang gratisan aja! Wakakak. Selesai memesan kami pun menunggu dengan sabar sambil ngegosip cantique.



Ditengah kami menunggu datanglah alat makan kami. Sendok, sumpit, dan piring kecil. Sendok dan sumpit yang disajikan menyerupai di Korea sana yaitu sumpit besi gepeng dan sendok bulat bergagang panjang. Favorit lahh!! Tak lama kemudian side dish pun datang. Sederhana dan tidak terlalu banyak. Ada Pajeon (ternyata jadi side dish), kimchi,  dadar gulung, cah wortel lobak, terong, cah sosis, dan sambal lobak.





Tak berapa lama kemudian datang menu kami Tteokpokki. Yah porsi nya ga seberapa banyak, kuah sausnya yang lumayan banyak dan ada tambahan telur rebusnya. Yah meskipun ga banyak, tapi semua pasti kebagian kok

Menu berikutnya adalah Odengtang. Waaahhh ini nih yang manteb. Disajikan dengan pot ukuran sedang. Isinya cukup banyak, cukuplah kalo dibagi untuk orang 4. Isinya ada fishcake, sejenis sosis? Atau tempura gitu, dan telur rebus. Kuah nya juga banyak, ga pelit dan panas dengan asap mengepul. Wohooo kenyang lah ini!

Yang datang paling terakir adalah daging. Hhmmm agak mengecewakan. Ga seberapa banyak, hanya di sajikan di atas hotplate.   Tak berbumbu. Kering. Bumbu cocolannya si ada. Tapi ga banyak dan semacam tidak menimbulkan gairah makan (?) padahal biasanya kalo urusan daging kami selalu rebutan wahahaha. Sawangane ga kenyang nih. Untungnya ada Odengtang. Kenyang-lenyangin dah tu pake kuahnya wakakakak.

Let’s try. Rasa side dishnya ya biasa aja. Pajeon agak-agak hambar, sosisnya biasa, terong lumayan, dadar gulung biasa aja, lobak dan cah sayur gatau rasanya, dan kimchi lumayan pedas dan kecut.Rasa Tteokpokki nya enak. Empuk semi-semi uda dipotongin gitu. Ada fish cake dan wortelnya juga. Rasa sausnya ga seberapa pedes dan menurutku lebih cenderung manis. Cocok deh rasanya lumayan. Rasa daging ya seperti yang bisa dilihat. Karena kering tak berbumbu ya uda hambar. Dicocol ke bumbunya juga bumbunya agak asin. Uda ga seberapa anget. Cukup empuk. Untungnya ada saus Tteokpokki yang lumayan enak. Dikombinasiin cocok juga siik. Dan seperti yang dikatakan sebelumnya, daging ini tidak menimbulkan gairah makan daging kami waktu itu. Bahkan waktu pulang pun masih sisa! Padahal biasanya rebutan dan ga akan disisain. Seharusnya lebih enak kalo pas dipanggang dicelup atau olesin bumbu dan bumbunya juga masi sedikit bersisa di piring saji. Atau bumbu celup yang lebih berasa, manis misalnya. Lanjut ke Odentang. Ini nih! Favorit!! Dengan harga segitu tadi, isinyanya lumayan banyak. Seorang dapet sekitar 2 tusuk fish cake dan 1 tusuk tempura yang masing-masing ukurannya cukup besar. Kenyang juga dengan kuah yang rasanya enak dan gurih, ga ada rasa aneh. Favorit banget lahh. Odengtang ini yang sukses bikin kami kenyang. Aku aja sampe makannya selese belakangan sendiri karena Odentang. Kenyaaanggg.

Setelah kenyang makan, ngobrol2, check-in2, waktunya bayar. Alhamdulillah… ga ada service tax. Adanya tax biasa sebesar 10 persen. Jadi masing-masing dari kami mengeluarkan sekitar 113ribu dengan menu sedemikian rupa. So, yang penasaran monggo coba ke resto yang kayaknya tergolong baru ini. Mungkin sekitar tahun 2013 berdiri karena baru join facebook sekitar Februari 2013. Jangan lupa kalo panggil pelayannya, pake bel yang ada disamping meja. Ga perlu teriak-teriak atau lambai-lambai tangan. Selamat mencoba chingu! See ya on the next updates! Ppyong!



credit : Gangnam Authentic Korean Restaurant's facebook page (logo dan gedungnya), My Documentaries.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar